Fosil itu adalah Leedsichthys, makhluk raksasa pemakan plankton. Kepunahannya hampir bersamaan dengan hilangnya dinosaurus-dinosaurus di muka Bumi, demikian dilansir Daily Mail, 1 Agustus, 2013.
Para peneliti percaya, ikan raksasa itu mampu tumbuh sekitar sembilan meter pada usia 20 tahun, dan menjadi 16,5 meter pada umur 38 tahun. Jauh lebih besar dari ukuran paus terbesar yang ada pada saat ini.
Fosil spesies ikan ini pertama kali ditemukan oleh peneliti bernama Alfred Nicholson Leeds pada tahun 1886. Tapi, ketika itu sangat sulit mengidentifikasi ukuran panjangnya, karena fosil-fosil yang ditemukan hanya berbentuk fragmen-fragmen kecil.
Namun, pada saat ini, para peneliti sudah mampu memeriksa potongan-potongan sampel untuk mengetahui umur dan posisi insangnya.
Ikan purba ini diperkirakan memiliki bobot sekitar 21,5 ton, setara dengan berat dua bus atau tiga gajah Afrika. Ikan yang hanya mampu bertahan hidup sampai usia 40 tahun ini mempunyai mulut lebar, fungsinya untuk menyedot ribuan ikan kecil, udang, dan ubur-ubur.
Ketika pertama kali ditemukan, menurut Profesor Jeff Liston, peneliti dari University of Bristol, bentuk kerangka ikan Leedsichthys sangat buruk. Hanya berupa fragmen-fragmen kecil, sulit untuk mengetahui berapa ukuran yang sebenarnya.
"Tapi, kini para peneliti telah mampu mengidentifikasi ikan itu dengan menganalisis tulang-tulangnya, sehingga kami mendapatkan perkiraan umur dan ukuran dari ikan raksasa itu," kata Liston.
Dia menambahkan, keberadaan ikan-ikan berukuran besar sangat penting untuk membuktikan, apakah di zaman dinosaurus dulu plankton-plankton di dalam lautan hari ini sudah hidup.
"Hasil ini memiliki kaitannya dengan produktivitas biologi di dalam laut, dan bagaimana produktivitas mereka berubah dari waktu ke waktu," tutup Liston.