Minggu, 18 Agustus 2013

Dalang dan Otak Pelaku Pembunuhan Sisca Yofie, sampai saat ini belum diungkapkan polisi. Padahal pelaku eksekutor sudah menyerahkan diri dan tertangkap yaitu ade dan wawan. Kriminolog Universitas Indonesia, Mulyana W Kusumah, menilai pembunuhan gadis cantik Franciesca Yofie di Bandung, 5 Agustus 2013 lalu merupakan bentuk torture murder, yaitu pembunuhan yang didahului penyiksaan dengan menyakiti korban secara fisik dengan sangat kejam, sebagai bentuk penghukuman terhadap korban.

“Dapat dipastikan, pembunuhan Sisca Jofie bukan merupakan pembunuhan aksidental (accidental killing), melainkan bentuk torture murder," katanya dalam keterangan tertulis, Minggu 11 Agustus 2013.

Mulyana mengatakan, aktor utama pembunuhan merencanakan torture murder, tentu saja dilatarbelakangi hubungan sosial yang buruk dengan korban. Puncaknya dengan mengeksekusi korban serbagai pelampiasan kemarahan laten.

“Peristiwa pembunuhan Sisca Jofie memberi gambaran tentang kerentanan perempuan kelas menengah mandiri di kota besar, yang berpotensi menjadi korban kekerasan. Kita bisa melihat dengan jelas, solusi hubungan sosial patologis dengan cara kekerasan menunjukkan kecenderungan meningkat,” kata Mulyana.

Dari informasi yang diperoleh Mulyana, Polisi sudah berhasil mengidentifikasi pelaku utama, bahkan sebagian mungkin sudah ditahan. “Namun aneh, kenapa aktor utama belum diungkap kepada publik,” katanya.

Dengan terungkapnya kebenaran bahwa kebencian sisca terhadap seorang kompol polisi (baca disini terungkapnya kemarahan sisca) lengkapnya Komisaris Polisi Albertus Eko Budiharto, dan polisi tersebut sempat menugaskan anak buahnya untuk mengintai sisca untuk tujuan yang kurang jelas. Maka hendaknya Dalang dan Otak Pelaku Pembunuhan Sisca Yofie sudah mulai tertuju. Tapi mungkinkah? Kita tunggu aksi polisi kita di negara hukum kita ini mengungkap Dalang dan Otak Pelaku Pembunuhan Sisca Yofie.

Karena itu dalam pemeriksaan tersebut, Agus mengatakan, tim penyidik yang berasal dari Polrestabes Bandung juga dilengkapi dengan alat penentu kunci kebohongan (lie detector). Tujuannya ialah agar memudahkan penyidik untuk memeriksa keterangan yang diberikan, baik oleh saksi maupun tersangka.

"Pemeriksaan menggunakan alat bantu, selain alat penyedikan, lie detector, ini upaya kita agar keterangan betul-betul akurat," tegasnya. Demi mengungkap Dalang dan Otak Pelaku Pembunuhan Sisca Yofie




Artikel Lain :