Jadi kalau ada penyalahgunaan teori ini oleh-oleh pihak-pihak tertentu,
dan kalo ada yang mencoba membuktikan teori ini ga pada waktu dan tempat yang halal,
maka diluar tanggung jawab lho......
Here we go…
Ada 2 istilah pokok yang dipakai dalam teori ini, yaitu expert dan newbie.
Expert adalah orang yang sudah pernah melakukan “itu” (dan diasumsikan sering melakukannya)
karena kalo sudah pernah, pasti gak mungkin sekali aja kan?
Dan dalam teori ini dianggap dia sudah mahir, dan newbie adalah sebaliknya, alias perjaka.
Kalian bisa membedakan antara yang expert dan newbie berdasarkan pembagian berikut;
I. Pemanfaatan suasana.
yang expert, ada kecenderungan dia pintar memanfaatkan suasana dan lingkungan
atau punya skor SSI (speak speak Iblis ) dengan poin 10 (skala 0-10), serta mampu membangun mood.
Kita buat dalam format contoh real aja deh, biar gampang.. pusing aq jelasinnya…
Expert:
* Memanfaatkan aroma theraphy a.k.a wewangian atau pharum ruangan…
* Jika menggunakan musik, maka musik klasik, jazz atau instrumental jadi pilihan.
* Menggunakan lampu remang-remang (karena sudah hapal dan terlatih tentunya dengan “medan laga”,
jadi dalam gelap saja masih bisa bertempur
Newbie:
* Boro-boro aroma theraphy, ketek aja gak keurus…
* Jika menggunakan musik, kecenderungannya adalah musik dangdut atau house musik, bahkan ada yang trash metal
(si newbie takut dan malu kalo kedengaran “berisik” yang gak kontrol.. maklum kebiasaan nonton film begituan yang memang berisik abis….)
* Biasanya lampunya terang, maklum belum mengetahui ”medan laga”, jadi gak perlu pakai bantuan GPS dan night vision.
Dan kalaupun ada newbie yang bertempur dalam gelap, maka bisa dipastikan dia itu mengalami gejala kurang percaya diri… Kenapa? Tebak sendiri dong..
II. Persiapan Fisik
Yang Expert biasanya mempersiapkan diri se-nyaman mungkin,
karena dia tahu bahwa mood bisa ancur gara-gara hal sepele. Kalo newbie ? hmmmm…
Expert:
* Mandi, pake parfum, sikat gigi.
* Pake pakaian yang gak ribet yang bisa menyusahkan dan mengganggu mood pada akhirnya.
kebayang kalo pas mau begituan pake kostum ayam yang dipake Ringgo di film “Jomblo”.
Newbie:
* Syukur-syukur kalo gak bau.. masalahnya secara psikologis malam pertama itu memberi tekanan batin yang sangat besar,
tekanan untuk membentuk kesan sebagai “malam sempurna dan unforgettable” dan hal itu otomatis memacu adrenalin.
Apabila adrenalin meningkat, maka produksi keringat akan meningkat pula.. dan kalo keringat banyak, tau kan jadinya gimana…..
* Pakaian mah apa aja.. lagian dia juga gak tau kan mana jenis pakaian yang ribet dan mana yang gak…
III. Komunikasi Verbal
Ada ungkapan begini, “Semua orang bisa merayu”. Betul! Tapi rayuan dalam kelambu itu beda lo….
Dan bukankah kepandaian merayu itu dibentuk atas dasar pengalaman menghadapi berbagai macam orang?
Gimana contoh rayuan itu? Wah… ini mah bener-bener aq gak tau bentuk pastinya…
Yang jelas sih kita jadi gak nyadar aja kalo lagi drayu...
IV. Komunikasi Nonverbal
Adalah segala bentuk komunikasi yang ga menggunakan kata-kata. Termasuk didalamnya adalah sentuhan,
tatapan mata, pengideraan, intonasi suara, bau-bauann, bahasa tubuh, dll.......
Expert:
* Tatapannya tenang, tapi bikin “korban” tersipu-sipu.
* Intonasi suaranya pasti (baca: pasti tenang, pasti gak gagap, pasti pitch kontrolnya oke, dan pastinya membuat “korban” terpojok secara psikologis)
* Mendekati “korban” dengan ala “pembunuh berdarah dingin”.... pelan, tapi pasti.
Newbie:
* Isi tatapannya 50% nafsu + 50% nafsu .. maklum baru pertama kali liat yang bidadari pasrah selonjoran diatas kasur…
* Intonasi suaranya full vibrasi.. mirip-mirip Yana Yulio gitu deh… Malah kadang juga gagap..
Makanya biasanya untuk cari aman, para newbie lebih memilih diam. Bukankah diam itu emas?
* Mendekati korban kayak mau ditelen mentah-mentah.
V. Penggunaan alat kontrasepsi.
Walopun jarang sekali terjadi, tapi gak ada salahnya lah dbahas juga, sapa tau memang lagi program mnunda khamilan..
Expert:
* Ukuran “sarungnya” pas, gak kedodoran….Udah sering beli kan?
* Proses instalasi dilakukan kurang dari 30 detik.
Newbie:
* Ah, kalo kebeli yang “full press body” aja udah syukur…
nah kalo kebeli yang ukuran gombrong kayak celana anak-anak hip-hop itu kan yg repot…..
* Wah… perlu asisten neh…. ”yang… ini gimana yah masangnya? Kok ini sobek sih?” ..
sambil diiringi gerakan tangan seperti orang yang terkena parkinson…
VI. The Battle’s Begin…eng ing eng….
Sori ya kalo ada kata2 yg vulgar….dah pada gede smua kan? eike coba pake bahasa yg paling halus deh..
Expert:
* Meskipun jantungnya berdegup kencang, tapi masih dalam batas kewajaran
penting: dengan cara yang bijak dan sedikit rayuan kamu bisa memeriksa detak jantungnya dengan gampang bukan?
* Semua organ tubuhnya (tangan,bibir, lidah, dll) lincah menyelinap dan menjelajahi setiap sudut kota.
Bahkan di gang-gang yang sempit dan jalan-jalan tikus sekalipun….
* Tau betul posko-posko dan titik-titik rawan yang bisa bikin “korban” merinding dan “ehem-ehem”.
* Pas adegan pertempuran Batalyon bibir 2, divisi lidah ikut membantu penyerangan dan posisi kepalanya gak bikin leher pegel. (baca: kissing.. ribet amat bahasanya)
* Jago bikin “tato merah” dengan menggunakan bibir… sampai disini masih ngerti aja kan bahasanya? Kalo gak ngerti yah.. anggap aja ngerti lah…
* Melepas pengaman dada sang korban (itu juga kalo pake… ) dengan lancar dan bahkan dengan sekali “klik”..!!!
* Pas adegan “pemerasan” yang dilakukan di Twin Mountain dilakukan dengan cara yang “bijak” dan ga menyakiti “korban”.
Dia tau tingkat, takaran dan tekanan yang pas.
* Terampil mendaratkan “pesawat tempurnya” ke landasan pacu. Gak canggung, maklum pilot berpengalaman…
* Banyak maunya! Mau permen loli lah.. mau mandi madu lah.. mau angka 69 lah... mau shaggy dog lah.. ah, pokoknya mau smua….
* Pandai menjaga dan memainkan tempo permainan dan ritme “pengeboran”
Tau kapan musti menyerang dan kapan harus bertahan..
* Apabila pertempuran sudah usai, biasanya untuk memulai lagi pertempuran baru membutuhkan waktu yang relatif lebih lama daripada newbie. Yah.. sekitar 15-20 menit lah…
Newbie:
* Suara detak jantungnya lebih kenceng dari pada suara jarum jam dinding. Keringat dingin keluar terus..
* Hanya organ tangannya saja yang menjelajah, dan biasanya daya jelajahnya pun terbatas dan disekitar “twin mountain” aja…
* Kurang mengetahui titik-titik lemah “korban”.. Seringkali terjebak di daerah perangkap yang sebenarnya “sangat ga ada apa-apanya”
* Jangan salah ya! Banyak juga newbie yang jago kissing loh… Kalo ini mah umum ya… Anak SMP aja udah jagoan…….
Tapi ada beberapa juga yang never been kissed.. Nah, kalo tipe yang beginian, sih boro-boro dibantu dengan pergerakan batalyon lidah, naroh kepala aja masih kagok!
* Yang poin ini juga sama.. banyak yang sudah mahir men-tato dengan menggunakan bibir ini.
Tapi kalo ada newbie yang belum pernah melakukannya,
air liurnya pasti berceceran gak puguh… dan muncul pertanyaan spontan, *”kok gak merah-merah sih say?”
* Sebenarnya ini juga agak mirip-mirip poin diatas.. Istilahnya “close up” alias “sekwilda” dikalangan newbie.
Untuk newbie yang belum pernah, biasanya agak kebingungan dan susah payah saat harus mencoba melepaskan pelindung dada korban.
Biasanya muncul celetukan, “kok susah yah say? Nyangkut yah?” dan dijawab dengan, “sini aku aja yang buka…” dan “klik” langsung terbuka…
* Nah langsung ke masalah pendaratan “pesawat tempur” aja ya…
Kalau newbie pastinya agak kesulitan memposisikan pesawatnya agar bisa stabil mendarat dilandasan pacu.
* Newbie gak banyak minta macem-macem.. dengan gaya misionaris aja udah cukup.
Bat-bet-but, asal bisa begituan aja udah syukur… masalah gaya mah urusan nanti..
* Payah kalo urusan menjaga ritme dan tempo. Biasanya masih grasa-grusu dan langsung mencoba serangan frontal dan keras.
* Tapi untuk durasi pertempuran ada 2 kemungkinan yang bisa muncul dari newbie… Lama banget atau sebentar banget!
* Apabila pertempuran babak pertama udah selesai, maka waktu untuk memulai pertempuran baru sangat cepat. 5 menit setelah pertempuran pertama aja si “dede” udah bangkit lagi… Tempur lagi…
Penutup
Dalam beberapa kasus, bisa saja seorang newbie berlagak expert dan sebaliknya, expert berlagak newbie..
tapi inget pepatah kuno komunikasi, “You cannot not communicate..” sikap gak bakal bohong…
“kata-kata yang berbentuk diam itu gak bakal bohong”… pasti kelihatan kok bedanya… pasti ketahuan….
Yang eike sampaikan dsini sih cm asumsi eike aja…berdasarkan teori n jawaban angket…
Mudah-mudahan nantinya para cewe ga menjadi korban pemojokan terus…
eike tentunya ga mengharapkan contoh perang mulut seperti dibawah ini terjadi;
“Kamu gak perawan!”
“kamu juga gak perjaka!”
“dari mana kamu tahu kalau aq gak perjaka?”
sumber : forum.merdeka.com