Minggu, 18 Agustus 2013

Sederet kasus sudah dibuat oleh FPI dari baru berdiri hingga sekarang. (Baca selengkapnya Daftar kekerasan FPI) Apakah sederet kasus tersebut belum mampu membuka mata pemerintah untuk menghentikan FPI.

Kasus penembakan yang terjadi terhadap dua orang polisi pada malam peringatan kemerdekaan Indonesia, Jumat, 16 Agustus 2013 masih diselidiki oleh pihak kepolisian.

Penyidikan ini akhirnya mengarah kepada salah seorang anggota Front Pembela Islam (FPI) yang dituding sebagai pelaku penembakan dua orang polisi tersebut. Dilansir dari MetroTVnews.com, dua orang tersebut adalah warga Tasikmalaya, Jawa Barat. Mereka berdua ditangkap oleh tim Detasemen Khusus 88 (Densus 88) pada hari Minggu, 18 Agustus 2013.
kita tunggu penyangkalan dari FPI
Seperti biasa pasti disangkal

Salah seorang pelaku berinisial I dan diduga sebagai pemilik motor Yamaha Mio berwarna hitam yang digunakan pelaku untuk melakukan aksi kejahatannya. Densus 88 mendatangi rumah I di Kampung Cijeruk Hilir, RT 03/RW 01, Kecamatan Walu, Tasikmalaya. I ditangkap saat sedang beristirahat di kamar. I diduga sebagai anggota dari Front Pembela Islam (FPI) karena di dalam rumahnya ditemukan sejumlah atribut ormas tersebut. Sehari- hari I bekerja sebagai seorang peternak ikan. I sudah diamankan oleh Tim Densus 88 untuk penyidikan lebih lanjut.

Kejadian penembakan terhadap dua orang polisi itu terjadi saat Aiptu Kus Hendratna sedang melintas di jalan raya pada Jumat malam, 16 Agustus 2013 sekitar pukul 21.30 WIB. Aipda Kus Hendratna yang sedang menuju ke Mapolsek Pondok Aren tiba-tiba dipepet oleh dua orang tak dikenal yang berboncengan dengan menggunakan sepeda motor jenis Yamaha Mio. Aipda Kus Hendratna lalu ditembak oleh pembonceng misterius itu hingga jatuh. Pelaku juga menembak Bripka Ahmad Maulana, anggota Buser yang kebetulan sedang berpatroli di dekat lokasi Aipda Kus Hedratna tertembak. Sempat terjadi baku tembak antara polisi Buser dan pelaku sebelum akhirnya pelaku melarikan diri.




Artikel Lain :