Sabtu, 10 Agustus 2013

Percobaan bunuh diri
Percobaan bunuh diri, lagi-lagi terjadi di surabaya. Sadisnya dengan menggorok lehernya sendiri di depan keramaian di depan pasar sentra bulak banteng surabaya. Entah apa yang ada dibenaknya hingga mencoba mengakhiri hidupnya sendiri. Warga Bulak Banteng, Surabaya, Jawa Timur digegerkan aksi nekat, Hery Setyowibowo (27) yang menggorok lehernya sendiri. Akibatnya, warga asal Maros, Kendari itu terluka parah dan kini dirawat di RSUD dr Sutomo, Surabaya.

Lelaki yang diketahui bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) Transmigrasi ini, mengalami luka serius di bagian lehernya setelah melakukan percobaan bunuh diri.

Kapolsek Kenjeran Surabaya Kompol Sukur mengatakan, sejauh ini pihaknya masih belum mengetahui motif dari aksi nekat Hery. "Kami belum melakukan komunikasi dengan pihak keluarga korban. Sebab, korban beralamat di Kendari," terang Sukur, Sabtu (10/8).

Sementara korban sendiri, lanjut dia, masih belum sadarkan diri pasca-operasi di RSUD dr Soetomo. Sukur juga mengatakan, kejadian tersebut terjadi siang tadi di depan Pasar Sentra Bulak Banteng, Surabaya.

"Saat itu ada yang melihat korban mendadak menggorok lehernya sendiri dan langsung roboh. Oleh warga langsung dilaporkan ke Polsek Kenjeran dan korban langsung dirujuk ke IRD dr Sutomo."

Sementara itu, Kepala Instalasi Rawat Darurat RSUD dr Sutomo, dr Urip Murtejo mengatakan, Hery mengalami luka sobek di bagian leher sekitar 5 centimeter. Saat dibawa ke rumah sakit, korban langsung ditangani tim bedah kepala leher dan langsung dilakukan oprasi cepat.

"Meski tidak ada yang terputus, ada saluran trakea atau saluran pernafasan pada leher pasien yang teriris dan harus dipasang alat pembalut agar bisa berfungsi seperti semula," terang Urip.

Namun, Urip belum berani memastikan kondisi korban pasca-operasi. Sebab, kondisi korban masih belum stabil. "Meski kejadian seperti ini sering kali ditangani tim bedah rumah sakit, kami masih berharap kondisi pasien bisa terselamatkan, mengingat lukanya berada di tempat yang serius," tandas Urip.

sumber : merdeka




Artikel Lain :