Senin, 12 Agustus 2013

Sumber : AnakBandung
Siapakah polisi yang berkaitan dengan pembunuhan Sisca Yofie? Sampai sekarang masih ditutupi oleh lembaga kepolisian karena masih diselidiki. Tertangkapnya dua pelaku pembunuhan terhadap Sisca Yofie masih menyisakan sejumlah misteri. Pengakuan pelaku Wawan dan Ade yang hanya menjambret terkesan janggal. Terlebih belakangan terungkap jika Sisca memiliki dendam dengan seorang anggota polisi.


Sejauh ini memang belum ada indikasi keterlibatan polisi tersebut pembunuhan Branch Manager PT Verena Multi Finance. Namun, dari sejumlah barang bukti yang ditemukan menunjukkan jika keduanya memang memiliki hubungan spesial.

Melalui surat yang ditemukan di kamar kosnya, Sisca membeberkan kekesalan dan kebencian pada polisi yang belum diketahui identitasnya itu. Kini, polisi itu tengah diperiksa oleh Divisi Propam Polda Jawa Barat.

"Semua mentok. Indikasi hubungan memang ada. Ada dalam catatan itu lengkap dengan fotonya. Dalam surat itu isinya memang kebencian almarhum kepada yang bersangkutan, bukan yang bersangkutan kepada almarhum," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Sutarno.

Polisi sendiri hingga kini masih belum dapat menyimpulkan sejauh mana hubungan keduanya. Perihal kebencian Sisca pada polisi itu juga terus didalami. "Jadi memang ada keluhan-keluhan si korban diperlakukan tidak baik oleh si oknum ini. Sisca marah, mencaci maki kepada si orang ini," katanya.

Kini, polisi sudah menangkap Ade dan Wawan. Pengungkapan kasus tersebut berawal dari menyerahkan dirinya Ade kepada Polsek Sukajadi, Sabtu (10/8) kemudian dikembangkan hingga berhasil menangkap Wawan di daerah Ciranjang, Cianjur tanpa perlawanan.

Pelaku mengaku sejak awal hanya berniat menjambret, tapi kala itu Sisca melawan. Lalu, wanita jebolan Universitas Parahyangan (Unpar) Bandung ini terjatuh dan rambut panjangnya tersangkut ke gir motor. Nasib Sisca pun tragis, terseret pelaku yang panik.

Hingga kini teka-teki tewasnya Sisca memang masih bias. Para tersangka mengakui bahwa hal tersebut murni ketidaksengajaan ketika hendak menjambret tas korban. Spekulasi muncul dendam ketika polisi menyelidiki facebook milik Sisca.

Mabes Polri ogah komentar banyak soal kasus pembunuhan sadis terhadap Fransisca Yofie sebelum penyelidikan selesai. Menurut Wakapolri, ada baiknya publik tidak buru-buru menghubungkan kasus pembunuhan tersebut dengan nama anggota polisi berpangkat kompol.

"Mungkin baru analisa saja, dihubung-hubungkan. Jangan terlalu pagi karena belum terungkap," kata Wakapolri Komjen Pol Oegroseno di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Selasa (13/8).

Namun jika benar terbukti punya hubungan keluarga atau lainnya, Polri bisa menghukum polisi tersebut. Mulai dari sanksi disiplin sampai etika.

"Sanksi ada disiplin dan sanksi etika polisi kalau dia menelantarkan keluarga ada sanksinya. Sudah diatur," terang Oegroseno melanjutkan.

Kendati begitu, Oegro masih ragu untuk memecat bawahannya, apalagi hanya akibat masalah sepele. "Kalau pemecatan kriteria sudah enggak layak berarti harus diputuskan oleh beberapa orang. Sangat sulit untuk menyatakan tidak layak dan memberhentikan secara tidak hormat," ujarnya.

Sisca diindikasikan punya kedekatan dengan salah satu anggota kepolisian. Kini Propam Polda Jawa Barat tengah memeriksa polisi itu.

"Jadi memang ada keluhan-keluhan si korban diperlakukan tidak baik oleh si oknum ini. Sisca marah, mencaci maki kepada si orang ini," kata Kapolrestabes Kombes Pol Sutarno di Mapolrestabes Bandung, Senin (12/8).

Keluhan-keluhan itu, menurut dia, dituangkan dalam sebuah surat. Berikut juga foto yang memuat antara Sisca dan anggota kepolisian itu. Surat dan foto tersebut didapat polisi di kamar kos-nya di Jalan Setra Indah Utara, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung.

"Ada catatan itu dan kapan itu dibuatnya. Kayaknya, sudah lama dibuatnya. Catatan harian. Beredar di dunia maya juga kan, dia (Sisca) sempat berhubungan dengan seseorang juga kan," terangnya.

Namun setelah kembali didalami, kata Sutarno, tidak ada kaitan antara tewasnya korban dan masalah dengan oknum polisi ini. Dari hasil pemeriksaan, polisi mengaku mentok dengan keterangan oknum yang memang tidak menemukan bukti dan fakta kuat.

Pembunuhan wanita cantik Sisca Yofie mengundang banyak cerita. Termasuk kedekatannya dengan salah satu anggota kepolisian. Kini Propam Polda Jawa Barat tengah memeriksa polisi itu.

"Jadi memang ada keluhan-keluhan si korban diperlakukan tidak baik oleh si oknum ini. Sisca marah, mencaci maki kepada si orang ini," kata Kapolrestabes Kombes Pol Sutarno di Mapolrestabes Bandung, Senin (12/8).

Keluhan-keluhan itu, menurutnya, dituangkan dalam sebuah surat. Berikut juga foto yang memuat antara Sisca dan anggota kepolisian. Surat dan foto itu didapat polisi di kamar kos-nya di Jalan Setra Indah Utara, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung.

Mungkinkah ini orangnya?
"Ada catatan itu dan kapan itu dibuatnya. Kayaknya, sudah lama dibuatnya. Catatan harian. Beredar di dunia maya juga kan, dia (Sisca) sempat berhubungan dengan seseorang juga kan," terangnya.

Namun setelah kembali didalami, tegas dia, tidak ada kaitan antara tewasnya korban dan masalah dengan oknum polisi ini. Dari hasil pemeriksaan polisi mengaku mentok dengan keterangan oknum yang memang tidak menemukan bukti dan fakta yang kuat.

"Indikasi hubungan memang ada. Ada dalam catatan itu lengkap dengan fotonya. Dalam surat itu isinya memang kebencian almarhum kepada yang bersangkutan, bukan yang bersangkutan kepada almarhum," tandasnya.

Untuk itu menurut dia, motif peristiwa ini masih kepada pencurian dengan kekerasan yang mengakibatkan korban tewas. "Tidak ada hubungan antara oknum dengan tewasnya Sisca," tandasnya.





Artikel Lain :