Minggu, 11 Agustus 2013

Sebanyak 12 orang tewas sementara puluhan lainnya luka-luka akibat kecelakaan bus di Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (10/8). Diduga bus mengalami rem blong, kemudian menabrak dua sepeda motor dan mobil sebelum akhirnya terjun bebas ke jurang.

Kecelakaan maut ini terjadi di Desa Pager Alang, Kecamatan Kemranjen, Banyumas, Jawa Tengah. Selain menewaskan 12 orang di lokasi kejadian, puluhan lainnya mengalami luka parah.

Proses evakuasi pun berlangsung dramatis. Pasalnya sebagian besar korban terjepit badan bus di jurang sedalam lebih dari lima meter. Sementara, mobil yang ditabrak bus juga hancur dan tidak berbentuk.

Bus Karya Sari yang sarat penumpang awalnya melaju dari arah Purwokerto menuju Yogyakarta. Persis di jalan menurun di perkebunan Krumput, bus mengalami rem blong. Sopir yang tidak mampu mengendalikan laju busnya langsung menabrak sebuah mobil dan tiga sepeda motor dari arah berlawanan.

Seluruh korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas, Jawa Tengah. Para korban yang belum diketahui identitasnya masih diidentifikasi. Akibat kecelakaan jalur utama dari Yogyakarta tujuan Jakarta mengalami kemacetan panjang.

Update

Korban kecelakaan maut di jalur tengkorak Banyumas-Buntu bertambah menjadi 15 orang dari sebelumnya yang mencapai 12 orang. Polisi menetapkan sopir bus Karya Sari sebagai tersangka.

"Total jumlah korban meninggal dunia saat ini menjadi 15 orang dari sebelumnya 12 orang," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Banyumas, Ajun Komisaris Cholid Mawardi, Ahad, 11 Agustus 2013.

Bus Karya Sari dengan nomor polisi AA 1654 CD pada Sabtu kemarin menabrak sedan Corolla dan dua sepeda motor sebelum akhirnya masuk jurang sedalam 14 meter. Bus jurusan Solo-Purwokerto dengan Sopir Suryanto, 59 tahun, mengalami rem blong saat memasuki tikungan tajam nan berkelok.

Cholid mengatakan, tujuh dari 15 korban tewas merupakan penumpang mobil sedan Corolla Z 1402 BW. Korban tewas lainnya, empat penumpang bus, dua orang pengendara sepeda motor Yamaha Mio, satu orang pengendara sepeda motor Honda Karisma nomor polisi B 5041 NN, dan satu orang warga Desa Pageralang, Kemranjen, yang sedang berdiri di tepi jalan.

Selain korban tewas, 26 orang korban mengalami luka ringan. Saat ini korban luka ringan itu masih dirawat di RSUD Banyumas dan Rumah Sakit Siaga Medika Banyumas.

Kepala Seksi Pengujian Dinas Perhubungan Kabupaten Banyumas, Budi Siswanto, mengatakan Dinas bersama kepolisian tengah melakukan pengecekan terhadap bangkai bus. "Pengecekan untuk mengetahui kondisi bus yang mengalami rem blong tersebut," kata Budi.

Budi mengatakan, berdasarkan pengecekan awal, bus nahas itu baru menjalani pengujian fisik atau kir pada 20 Juni 2013 di Kantor Dinas Perhubungan Kebumen. Ia sendiri masih menyelidiki penyebab terjadinya rem blong pada bus itu.

Menurut dia, pengecekan penyebab terjadinya rem akan menemui kesulitan. Kondisi bus tersebut mengalami kerusakan parah sehingga sulit dilakukan pengecekan. Bus itu sendiri dibuat tahun 1996 atau telah berumur 17 tahun.

Budi menambahkan, umur 17 tahun untuk sebuah bus dinilai sudah tidak laik jalan. "Rata-rata umur bus untuk beroperasi hanya lima tahun, tapi kalau lebih dari itu sudah tidak layak," katanya menambahkan.

Kepala Kepolisian Resor Banyumas, Ajun Komisaris Besar Dwiyono mengatakan, sopir bus Suryanto saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka. "Pengemudi bus dinilai lalai karena tidak mengecek kondisi rem sehingga bus mengalami kecelakaan dan menyebabkan matinya orang," katanya.

Ia mengatakan, polisi belum akan menahan Suryanto. Saat ini Suryanto masih menjalani perawatan di RSUD Banyumas karena mengalami luka berat.

Menurut dia, penahanan terhaap sopir bus maut tersebut akan dilakukan setelah kondisinya membaik. Sopir tersebut akan dikenakan Pasal 310 Ayat 1,2 dan 4 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dengan ancaman enam tahun penjara dan denda Rp 12 juta.

Dwiyono menambahkan, jalur Buntu-Banyumas memang dikenal rawan terjadi kecelakaan. Selain jalan menanjak, di lokasi tersebut juga jalannya berkelok-kelok sehingga sangat rawan terjadinya kecelakaan. "Marka jalan sudah dibuat tidak terputus dan rambu-rambu sudah lengkap," katanya.

Berikut 15 nama korban tewas kecelakaan bus Karya Sari:

1. Galuh Permata Putra (12) Asal Desa Sampang, Bantarbolang, Pemalang.
2. Masuhatul (24) perempuan Jalan Situmpur, Purwokerto
3. Dela Agustina (25) warga Jalan Situmpur Purwokerto
4. Rina Febriana (29) warga Kelurahan Purwokerto Kulon, Purwokerto
5. Panji Padang Putra (6) warga Desa Kaligono, Kaligesing, Purworejo
6. Nana Sunardi jenis lelaki umur belum diketahui warga Sumedang Jaya, Majalengka, Jawa Barat.
7. Adetyani(6) perempuan warga Kelurahan Purwokerto Kulon, Purwokerto
8. Rahyana (3) perempuan warga Kelurahan Purwokerto Kulon, Purwokerto
9. Dien Radian Hidayat (55) Jalan Situmpur, Purwokerto.
10. Koen Fajar SP (35) perempuan warga Jalan Situmpur, Purwokerto.
11. Bakti Nurjanah (23) warga Kelurahan Purwokerto Kulon, Purwokerto.
12. Teguh Pribadi (49) warga Desa Popongan, Banyu Urip, Purworejo.
13. Kasman (50) warga Desa Pagralang, Kemranjen, Banyumas
14. Fauzi (35) Desa Sipanjang, Bantarbolang, Pemalang.
15. Alfian Jaka (24) warga Desa Sipanjang, Bantarbolang, Pemalang.




Artikel Lain :