Senin, 02 September 2013

Arogansi oknum peserta lomba layang-layang dikeluhkan warga. Aksi arogan peserta lomba layang-layang, baik saat hendak berangkat ke lokasi lomba atau saat pulang, dinilai mengganggu ketertiban dan merugikan kepentingan umum.
bentrok banjar akibat mengarak layang-layang

Keluhan atas arogansi oknum peserta lomba layang-layang ini antara lain muncul di jejaring media sosial facebook. Pemilik account facebook Bli Kodrat, mengunggah sebuah foto aksi peserta lomba layang-layang di jalanan kota Denpasar.

Bli Kodrat mengeluhkan aksi oknum peserta lomba layang-layang yang dinilai arogan dan merugikan kepentingan orang banyak.

"Mau naikkan layang-layang saja arogan,"ujarnya.

Pemilik account facebook, Sena Muska, menyorot pihak kepolisian, yang dinilai tidak peduli pada aksi ugal-ugalan para peserta lomba layang-layang tersebut.

"Menurut saya, yang salah itu aparatnya, polisi tidak bertindak maupun menegur, padahal itu terjadi di depan wajahnya. Padahal knalpot motornya knalpot brong (suara berisik), ugal-ugalaan di jalan, itu sudah termasuk pelanggaran,"ujarnya.

Pemilik account facebook Eka Ariawan berpendapat, arogansi peserta lomba layang-layang ini sebagai dampak reformasi yang kebablasan, dimana semuanya bertindak seenaknya tanpa peduli aturan yang ada.

"Gaya-gaya liar seperti ini seharusnya menjadi perhatian serius para pihak banjar atau aparat terkait, untuk menegur serta menertibkan warga atau muda mudi atau sekehe layangan yang ada di wilayahnya, agar budaya-budaya liar anak muda seperti ini tidak terjadi,"imbuh Bli Kodrat.

Lomba layang-layang sebelumnya juga sempat menjadi pemicu bentroan antara dua banjar bertetangga di Jalan Hayam Wuruk, Denpasar yakni Banjar Bengkel dan Banjar Kepisah, Desa Sumerta Kelod, Denpasar Timur, yang terlibat bentrok pada Minggu (28/7/2013). Bentrok pecah sore menjelang malam.

Akibat bentrok yang dipicu masalah layang-layang ini, seorang warga Banjar Bengkel mengalami luka di bagian tangannya setelah terkena kayu yang dibawa beberapa warga Banjar Kepisah.

Terkait masalah ini, Anggota DPRD Bali beberapa waktu lalu meminta agar panitia lomba Layang-Layang 2013 memberi jaminan keselamatan baik kepada peserta maupun penonton. Hal ini disampaikan agar tidak ada korban jiwa seperti tahun lalu.

"Panitia harus memberi jaminan keselamatan baik bagi peserta maupun penonton dalam kegiatan lomba layang-layang tersebut. Pengalaman tahun 2012 terjadi peristiwa hingga seorang penonton meninggal dunia akibat layang-layang jatuh dan menimpa anak tersebut," kata Anggota DPRD Bali, Rawan Atmaja, di Denpasar (20/7/2013).

Panitia lomba, imbuhnya, harus memikirkan aspek lainnya. Termasuk juga jadwal peserta untuk ke arena lomba layang-layang, karena sering sekali peserta mengganggu lalu lintas di jalan raya.

"Kami amati setiap kegiatan lomba layang-layang hampir semua ruas jalan yang dilewati peserta menjadi macet. Ini akibat perilaku arogan oknum peserta yang membawa layangan yang akan dilombakan. Masyarakat termasuk wisatawan protes dan kecewa dengan kemacetan tersebut," katanya.




Artikel Lain :