Bali Aman tanpa Ormas? |
Sejauh ini sering kali kita dengar berita miring tentang ormas yang merasahkan warga. Berikut kumpulan beritanya Ormas di Bali tahun 2013.
First :
Denpasar - Ratusan anggota organisasi massa (Ormas) di Bali hari ini mengamuk dan melakukan penyerangan ke Kampung Kepaon, Denpasar. Akibat amukan ratusan pria berbadan kekar itu, dua rumah hancur dan satu warga terluka parah.
Kabidhumas Polda Bali Kombes Pol Hariyadi menyatakan bentrokan berdarah itu awalnya dipicu dari perkelahian antar pemuda di lokasi biliar. Peristiwa yang terjadi semalam tersebut, kemudian hari ini berlanjut akibat salah satu pemuda melakukan penikaman terhadap lawan mainnya.
"Saat itu mereka bermain biliar tak jauh dari kampung mereka, lalu terlibat cekcok mulut. Pemicu lainnya adalah pelaku penikaman langsung kabur," ujar Hariyadi, Jumat (7/6/2013).
Rekan-rekan korban yang tak terima jumat sore akhirnya mendatangi rumah pelaku di kampung Kepaon. Namun karena orang yang dicari tidak ada ditempat sehingga rumahnya akhirnya menjadi sasaran amuk massa. Akibat amukan membabi buta itu, salah satu warga menjadi korban dan mengalami luka tikaman sehingga harus dilarikan di RSUP Sanglah Denpasar.
Hariyadi mengaku, hingga kini pihak kepolisian sedang mengusut kasus tersebut. "Saat ini konsentrasi petugas mengembalikan suasana kondusif di sekitar Kampung Kepaon. Kami pasti mengusut tuntas pelaku pengerusakan rumah maupun pelaku penikaman yang dilakukan pemuda yang bertikai," tegasnya.
Hingga saat ini, pihak kepolisian masih siaga di lokasi kejadian untuk mengantisipasi agar tidak terjadi bentrok susulan. Dugaan sementara, penyerangan itu akibat perkelahian semalam antara anak pemilik rumah yang dirusak dengan anggota salah satu ormas terkemuka di Bali.
Second :
Polisi mengantisipasi terjadinya konflik menyusul terbunuhnya anggota salah satu organisasi masyarakat di Desa Keramas, Kabupaten Gianyar, Bali, Jumat pagi. Polisi saat itu juga langsung mengamankan pelaku pembunuhan berinisal IWS (20).
“Kami langsung menangkap pelaku pembunuhan itu agar tidak menjadi konflik antaranggota ormas,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Gianyar Ajun Komisaris I Nengah Sudiarta, demikian dilansir Antara, Jumat (2/8).
I Gede Wara Widiarta (28) anggota salah satu ormas ditemukan tak bernyawa di selokan Dusun Gelgel, Desa Keramas, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, sekitar pukul 07.00 Wita. Korban yang tinggal di Dusun Bia, Desa Keramas, mengalami luka bacokan pada hampir seluruh bagian tubuhnya.
Polisi sampai sekarang masih berusaha mengungkap motif di balik kasus pembunuhan yang menggegerkan warga Desa Keramas itu dengan meminta keterangan enam orang saksi. Informasi yang dihimpun dari Desa Keraman, peristiwa itu dipicu oleh kericuhan di salah satu toko swalayan di desa itu pada Kamis (1/8) malam.
Namun warga tidak menduga jika pertengkaran antar anggota ormas berbeda itu berlanjut sampai mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. Bahkan saat pelaku ditahan, sejumlah anggota ormas mendatangi Mapolres Gianyar, Jumat siang. Namun tak satu pun dari mereka yang bersedia menjawab pertanyaan wartawan.
ORMAS itu Organisasi masyarakat kan? ,, tujuannya mesti positif kalau ORMAS yg dimaksud itu persekutuan preman lah jangan sebut ORMAS, media juga harus transparan jangan takut sebut namanya supaya tambah tahu masyarakat siapa mereka sebenarnya,, mari berbuat baik untuk rakyat bali dengan membuat organisasi yang baik baik.