Ketua Komnas PA, Arist Meredeka Sirait berencana akan ke Jembrana untuk mendesak polisi agar terus mendalami kasus ini. Saat dikonfirmasi lewat handphone Arist Merdeka mengatakan, keseriusan polisi untuk mengungkap kasus perdagangan anak dibawah umur atau human trafficking yang sudah meresahkan masyarakat Jembrana diberi acungan jempol. Namun keberhasilan tersebut jangan sampai merasa berpuas diri.
"Saya sangat bangga dengan kinerja polisi yang sudah menangkap pelaku human traffacking ini, akan tetapi keberhasilan tersebut jangan sampai hanya sampai penangkapan ini saja" ungkapnya.
Terkait dengan hal tersebut, pihaknya dalam waktu dekat akan segera ke Jembrana guna mengawal kasus ini serta mendorong polisi agar lebih serius mengungkap kasus ini.“ Saya harap penangkapan muncikari tersebut, merupakan awal bagi penegak hukum untuk menggungkap kasus serupa yang melibatkan warga asing yang tinggal di Jembrana,"ujarnya
Penangkapan tersangka Mucikari asal Baler Bale Agung bersinisial SDI (30), yang menjual tiga orang gadis di bawah umur di tanggapi serius orang nomor satu di Jembrana I Putu Artha.
Jika penjualan gadis dibawah umur di Kabupaten Jembrana benar adanya, maka Putu Artha meminta untuk membuktikannya. Apakah benar gadis gadis tersebut asli dari Jembrana atau gadis dari luar yang menggunakan seragam sekolah namun tinggal di Jembrana.
"Kalau itu bener gadis jembrana coba buktikan dulu, jangan membuat isu yang tidak benar dulu di masyarakat." Jelasnya. Menurut Bupati Jembrana isu memperjual belikan ABG di Kabupaten Jembrana pihaknya belum bisa dibuktikannya. " Kita belum bisa buktikan kebenarannya jika gadis Jembrana bisa diperjualbelikan," jelas Putu Artha usai Jumpa Pers HUT Kota Negara Kamis (1/8).
Terkait dengan tertangkapnya tersangka Mucikari oleh Polisi, Putu Artha meminta kepada, penegak hukum agar mengusut tuntas kasus yang sudah meresahkan masyarakat Jembrana. Hingga kini Pemkab Jembrana belum menemukan kebenarannya kalau gadis ABG dari Jembrana bisa diperjual belikan.
Sebagai Pimpinan Daerah Putu Artha merasa keberatan ABG Jembrana bisa diperjualbelikan kepada pria hidung belang melalui mucikari." Saya sebagai pimpinan daerah tentunya merasa keberatan ABG Jembrana diisukan bisa diperjualbelikan,"ungkapnya.
Namun tidak bisa dipungkiri jika itu benar adanya menurut Artha, tersangka Mucikari tersebut harus diproses sesuai dengan hukum yang berlaku dan dihukum seberat beratnya. Karna tersangka sudah merusak masa depan para korbannya.
Untuk menghindari hal tersebut, Pemkab Jembrana menggelar kegiatan pentas seni setiap malam minggu bagi para pelajar, dengan tujuan agar para pemuda bisa mengembangkan kreativitas di dalam mengisi waktu luang mereka sehingga bisa menghibur dan memberikan manfaat kepada masyarakat.