Ya, kondisi ini bisa terjadi karena kegiatan itu memengaruhi koneksi terpenting dalam kesehatan manusia, yaitu psikologis dan kesejahteraan fisik. Di mana volunter yang melakukan pekerjaan amal mendapatkan hubungan social, seperti saling berempati satu sama lain, saling mengingatkan satu sama lain yang sebelumnya mereka tak dapatkan dikarenakan terlalu sibuk.
Tak hanya itu, menjadi volunter bermanfaat memberikan efek perlindungan, bahkan pada partisipan yang memiliki penyakit kronis seperti diabetes, stroke, masalah paru-paru, atau masalah jantung yang dapat berkontribusi terhadap munculnya hipertensi.
Untuk studi ini, peneliti mengobservasi lebih dari 1.100 responden dewasa berasal dari Amerika Serikat selama empat tahun. Pada awal penelitian, tak ada yang memiliki tekanan darah tinggi. Selama empat tahun, sekira 30 persen dari volunter menderita hipertensi tak memiliki keluhan sebagaimana mestinya pengidap hipertensi. Tetapi bila Anda jadi volunter selama 200 jam dalam 12 bulan terakhir atau sekira empat jam tiap minggu, hal itu bisa mengurangi risiko keluhan sebesar 40 persen bagi yang memiliki gangguan tekanan darah. Lalu, dengan melakukan fisik akan semakin mengurangi tekanan darah, sebagaimana dikutip Jurnal Psychology and Aging.
Di sisi lain, hasil penelitian ini juga menemukan bahwa seorang yang jadi volunter acara amal sudah selama 100 sampai 109 jam per tahun atau sekira dua jam per minggu dapat mengurangi risiko hipertensi sebanyak 22 persen.
Sementara itu, untuk mendapatkan manfaat ini sendiri, tak ada patokan jenis kegiatan beramal yang akan dilakukan. Namun, Anda bisa menemukannya berdasarkan suatu hal yang bisa dinikmati dan dapat berbagi dengan orang lain. Demikian seperti dilansir Mens Health