Beberapa faktor risiko dari kanker payudara adalah gen, sejarah keluarga, dan gaya hidup yang dijalani. Jika gen dan sejarah keluarga cukup sulit untuk diubah, Anda sebenarnya bisa mengatur gaya hidup untuk mencegah kanker payudara.
Salah satu gaya hidup sehat yang perlu diperhatikan adalah aturan pola makan. Demi menghindari serangan kanker payudara, coba ikuti aturan pola makan seperti yang dilansir dari US News berikut ini.
1. Jadi vegetarian
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa wanita yang mengonsumsi banyak sayur dan buah sambil mengurangi asupan daging, garam, dan makanan olahan mampu menurunkan risiko kanker payudara sebesar 20 persen.
Anda bisa jadi vegetarian agar memiliki kesempatan lebih tinggi untuk mengonsumsi sayur dan buah-buahan. Namun jika kesulitan, batasi konsumsi daging, garam, dan makanan olahan demi menjaga kesehatan.
2. Buah dan sayur warna-warni
Peneliti dari Harvard Medical School mengatakan bahwa wanita dengan kadar carotenoid tinggi - nutrisi yang ditemukan dalam buah dan sayur warna-warni - berisiko rendah terkena kanker payudara.
Contoh dari buah dan sayur warna-warni adalah wortel, ketela pohon, bayam, kale, paprika merah, dan labu. Penelitian tersebut lantas dilaporkan dalam Journal of the National Cancer Institute.
3. Kenari
Rajin makan kacang kenari bisa memperlambat pertumbuhan tumor kanker payudara pada tikus percobaan, demikian menurut penelitian dalam jurnal Nutrition and Cancer.
Di dalam penelitian tersebut, tikus yang diberi makan kenari setiap hari selama 34 hari mengalami penurunan pertumbuhan tumor kanker payudara. Peneliti menduga bahwa kenari menjadi agen inflamasi yang bisa melawan sel-sel kanker.
4. Berhenti minum alkohol
Meskipun jarang minum, konsumsi alkohol sedikit saja juga dikaitkan dengan risiko kanker payudara. Hal itu disampaikan oleh para ahli dari American Cancer Society.
Jadi jika tidak ingin memiliki risiko serupa, hentikan konsumsi alkohol sepenuhnya. Selain itu, berhenti minum alkohol juga akan melindungi tubuh dari serangan penyakit lainnya.
5. Kubis
Peneliti dari Michigan State University menemukan bahwa responden yang suka makan kubis mentah atau setengah matang sebanyak tiga kali seminggu punya risiko 72 persen lebih rendah untuk terkena kanker payudara.
Hal itu dikarenakan kubis mengandung senyawa bernama glucosinolate yang diduga mampu menangkal sel kanker. Jadi jangan malas makan kubis tiga kali dalam seminggu.
6. Vitamin D
Ada banyak penelitian yang memaparkan jika vitamin D terkait dengan risiko kanker payudara yang rendah. Salah satu penelitian tepatnya membuktikan kalau wanita yang rajin minum vitamin D setiap hari berisiko 50 persen lebih rendah terkena kanker payudara.
Namun sebenarnya asupan terbaik vitamin D berasal dari sinar matahari. Selain itu, makanan seperti susu, sereal, tuna, udang, dan salmon juga memiliki kandungan vitamin D yang cukup tinggi.
7. Buah persik
Menurut peneliti dari Texas A&M University, buah persik dan plum mengandung antioksidan yang mampu membunuh sel kanker payudara tanpa menghancurkan sel-sel sehat yang lain.
Jadi jika Anda ingin merasakan khasiat serupa, jangan ragu menikmati buah persik dan plum. Nikmati sebagai camilan atau olah menjadi bentuk makanan lain yang lezat sekaligus bergizi.
8. Makanan berserat
Setiap hari, pastikan Anda menerima asupan serat yang cukup demi menurunkan risiko kanker payudara, demikian seperti yang disampaikan peneliti dalam American Journal of Clinical Nutrition.
Peneliti tepatnya menemukan bahwa setiap 10 gram tambahan serat harian, risiko kanker payudara menurun sebesar tujuh persen. Dapatkan asupan makanan berserat dari sayuran, gandum, dan kacang-kacangan.
9. Hindari produk susu berlemak
Susu, yogurt, keju, dan produk susu lainnya sebenarnya menyehatkan. Akan tetapi pilihan produk susu yang terbaik adalah yang tidak berlemak. Kenapa?
Sebuah penelitian dalam Journal of the National Cancer Institute pernah membuktikan, segala makanan dan produk susu yang berlemak justru meningkatkan risiko kanker payudara hingga 49 persen lebih tinggi. Jadi hindari produk susu berlemak dan nikmati yang bebas lemak demi menurunkan risiko kanker payudara.
Mencegah lebih baik daripada Mengobati