Pantai Terkenal di Dunia Sering kebanjiran sampah.
Mungkin sudah sering sekali setiap musim hujan, sampah kiriman dari kota yang banjiri pantai kuta yang sudah terkenal di seluruh dunia. Sejumlah pengunjung berjalan di antara ceceran sampah plastik yang terdampar di Pantai Kuta, Bali, Jumat (4/1). Sampah kiriman dari pantai lain tersebut akibat pembuangan sampah sembarangan yang dikhawatirkan dapat memberi citra buruk pariwisata Bali.Burung Jalak Bali Diambang Kepunahan.
Jalak Bali (curik) sebagai salah satu burung eksotis di Indonesia, sering menjadi incaran para kolektor burung maupun pemburu liar demi mengejar harga mahal burung ini. Dulu tahun 80an jalak bali adalah burung sawah yang biasanya ada diatas punggung kerbau dan tersebar hampir di seluruh bali. Tapi sekarang populasi burung Jalak Bali saat ini sangat terancam kepunahan, habitatnya yang mulai terganggu oleh pemukiman masyarakat, maupun lalu lalang masyarakat di sekitar habitat Jalak Bali. Diduga Jalak Bali ini hanya tinggal belasan ekor saja di alam bebas.Lagu Bali Anak yang mengenalkan jalak bali/Curik sejak kecil
Untungnya keadaan kritis Jalak Bali ini mendapat perhatian dari pemerintah Indonesia, yaitu dengan ditetapkannya burung Jalak Bali ini sebagai burung yang dilindungi oleh undang-undang. Berdasarkan surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 421/Kpts/Um/8/1970 tanggal 26 Agustus 1970 dan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa Jalak Bali merupakan satwa yang dilarang diperdagangkan, kecuali dari hasil penangkaran dari generasi ketiga (indukan bukan dari alam). Hal lain yang menggembirakan adalah dengan mulai maraknya penangkaran burung Jalak Bali ini di pulau Jawa oleh para penangkar burung. Dengan begitu kehidupan Jalak Bali ini dapat dipertahankan dan dihindari dari kepunahan. Salah satu penangkaran didirikan di Buleleng, Bali sejak tahun 1995.
Pasar Sukawati yang relatif Mahal di banding Pusat Oleh-Oleh di Denpasar
Sukawati adalah pusat sentra pengerajin dan pernak-pernik di bali. Walaupun pusat harganya mahal.Bicara belanja di Bali, maka tak lengkap rasanya bila tak membahas mengenai Pasar Seni Sukawati dan Guwang. Mengapa Sukawati dan Guwang? Mengingat kedua pasar seni ini telah begitu populer di kalangan para wisatawan domestik maupun asing. Di kedua lokasi pasar tersebut merupakan tempat membeli aneka barang-barang kerajinan khas Bali.
Di Pasar Sukawati Harga bisa kita tawar semurah-murahnya karena harga awal yang dipatok pedagang umumnya sangat mahal. Jadi jika anda bisa tawar setangah harga maka beruntunglah anda.
Pemakaman yang unik tidak dikubur di Trunyan
Disebut sebagai cara pemakaman yang unik, karena cara memakamkan jenazah ini sangat unik , biasanya adat pemakaman jenazah di bali dengan cara mrmbakar jenazah tersebut, akan tetapi belakangan ini, muncul cerita yang saya dapatkan , bahwa adat penyemayaman jenazah di bali, tepatnya di desa trunyan dengan cara menaruh jenazah di tasa tanah, dan tidak di kubur dengan tanah, hanya di tutupi dengan kain, dan hanya terlihat bagian wajah, tapi anehnya tidak menghilangkan bau, bahkan jenazah tersebut TIDAK DIHINGGAPI LALAT. Kuburan Trunyan menyimpan jenazah dan tengkorak manusia tanpa bau. Tengkorak dan manusia tanpa bau ini, disebabkan oleh aroma pohon Trunyan yang mampu menghilangkan bau tak sedap. Pemakaman Trunyan ini berada di Desa Trunyan, Bangli, Bali, harus melewati danau dengan jarak waktu 20 menit. Sesampainya di kuburan, ada papan berukuran 1,5 x 1 meter bertuliskan Welcome to Kuburan Desa Terunyan.Setelahnya ada gapura kecil dan pepohonan besar, pohon Trunyan. Menurut cerita masyarakat sekitar, saat itua enam jenazah yang baru berusia dua minggu yang ditidurkan dan hanya ditutup kain putih. Jenazah yang hanya terlihat kaki dan kepala itu, dipagari dengan anyaman bambu yang ditancapkan berbentuk kerucut. Anehnya, walaupun jenazah tersebut sudah dua minggu, tetapi tidak menimbulkan aroma busuk. Termasuk gangguan dari serangga seperti ulat, lalat, dan lainnya. Syaukran, wisatawan asal Gresik kepada beritajatim.com, Rabu (7/7) mengatakan, “Yang jelas, antara percaya dan tidak. Masa orang mati hanya diletakkan di tanah, diselimuti kain putih, terus kepalanya terbuka, kok tidak berbau. Tidak ada satupun ulat busuk yang mengerubungi, padahal sudah dua minggu. Kami agak percaya, ada pohon Terunyan besar ada di dalam makam.”
Sekadar menginformasikan, untuk wisatawan yang datang ke kuburan Trunyan, wajib bersedekah dengan sukarela untuk membantu perawatan kuburan tanpa bau itu. “Silakan memberikan sedekah, Pak. Untuk perbaikan dan kami,” kata petugas jaga atau juru kunci. Bagi para wisatawan yang ingin mengunjungi pemakaman trunyan ini, disarankan untuk memberi sedekah untuk perbaikan makam dan upah para petugas atau juru kunci yang biasa disebut kuncen. Dan disarankan pula, agar para wisatawan untuk TIDAK DIPERKENANKAN UNTUK MENGAMBIL BARANG BERBENTUK APAPUN DARI PEMAKAMAN TERSEBUT.