Jumat, 28 Juni 2013

Sebanyak 250 batang bahan peledak jenis dinamit milik PT Batu Sarana Persada (BSP) hilang setelah sebelumnya empat truk yang mengangkut bahan peledak (handak) jenis amonium nitrat sebanyak 30 ribu kilogram, dinamit 2.000 kilogram, dan detonator listrik 4000 biji itu singgah di Merunda, Jakarta Utara, Kamis (27/6). Dinamit dan detonatornya sendiri diangkut truk bernomor polisi T-8952.
Aparat Polda Metro Jaya langsung bergerak guna melacak keberadaan 250 batang bahan peledak jenis dinamit yang hilang itu. "Polda Metro Jaya coba selidiki dan saat ini sedang di lapangan untuk mengumpulkan informasi," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto di Jakarta, kemarin.
Masih kata Rikwanto, truk bernomor polisi T-8952 bersama tiga truk lainnya mengambil dinamit milik PT MNK dari Gudang Bahan Peledak Kalijati Subang, Jawa Barat, Rabu (26/6).
Rikwanto mengatakan anggota Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Utara bergerak mencari lokasi yang diduga menjadi tempat persinggahan truk pengangkut bahan peledak tersebut di sekitar Marunda.
Berdasarkan informasi, truk pengangkut bahan peledak kehilangan dua boks berisi 250 batang dinamit siap ledak. Dinamit tersebut diangkut dari PT Multi Nitrotama Kimia (MNK) yang berada di Subang, Jawa Barat menuju PT BSP berlokasi di Cigudeg, Bogor pada Rabu (26/6) lalu.
Sebanyak empat truk sampai di Cigudeg, Kamis (27/6) sekitar pukul 04.00 WIB, namun salah satu truk dalam kondisi terbuka terpal penutupnya dan kehilangan dua boks berisi 250 batang dinamit. "Saat diperiksa pada pukul 06.00 WIB, ternyata jumlahnya kurang," ungkap Rikwanto.
Penyidik Polri, lanjutnya, telah memeriksa sopir dan kernet truk pengangkut bahan peledak yang hilang itu. "Pihak kepolisian sendiri telah memeriksa sejumlah saksi termasuk supir dan kenek truk tersebut," kata Rikwanto.
Polisi fokus terhadap penyelidikan mengenai perkiraan pelaku melarikan dua boks dinamit berisi 250 batang dinamit setelah menyobek terpal penutup truk.
Kapolri Jenderal Timur Pradopo menginstruksikan seluruh jajarannya untuk meningkatkan keamanan. "Tentunya karena ada kejadian seperti itu, hal itu harus disampaikan ke semua jajaran, petugas lapangan dan kita tim terus melakukan penyelidikan," ujar Timur di Istana Merdeka, Jakarta, kemarin.
Sejauh ini polisi masih memeriksa saksi-saksi terkait hilangnya dinamit tersebut. Timur menegaskan pihaknya serius menyelidiki kasus tersebut. "Tentunya kita periksa ya, kita periksa saksi, mulai dari berangkatnya tujuannya itu kemana saja kok bisa seperti itu. Artinya kita serius menangani itu karena itu kan bahan peledak ya, artinya kalau jatuh ke tangan orang-orang yang tidak bertanggung jawab itu akan menimbulkan kerugian, tapi sekali lagi semua penyelidikan sedang berjalan," paparnya.
Menyusul kejadian itu, pengamanan di kawasan Bogor dan sekitarnya diperketat. Personel kepolisian dikerahkan untuk menjaga situasi keamanan di beberapa titik. Beberapa objek vital yang diamankan adalah Puri Cikeas, sekitar kediaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Istana Bogor dan Istana Cipanas. Peristiwa hilangnya dinamit ini terjadi dinihari tadi. Hingga kini belum diketahui motif dan detil lengkap pencurian dinamit, apakah terkait dengan tindakan terorisme atau bukan.




Artikel Lain :