Carina Ubeda, seorang wanita asal Chile, mengumpulkan darah menstruasinya selama lima tahun, masing-masing dalam sehelai kain. Setelah itu, wanita ini memamerkan hasil karyanya itu sebagai karya seni.
Diletakkan pada tatakan bordir (embroidery hoops), masing-masing kain dengan noda darah menstruasi itu kemudian digantung bersama dalam pameran seni tersebut. Sebagai dekorasi, digantungkan juga sebuah apel yang menyimbolkan proses ovulasi atau pembuahan.
Kain-kain itu digantung untuk dipamerkan
Pada masing-masing tatakan, dia menjahit kata-kata seperti 'Production', 'Discard', dan 'Destroyed'. Ubeda sendiri mengaku tak pernah menggunakan pembalut saat menstruasi karena alergi, sehingga dia menggunakan kain-kain itu sebagai gantinya.
Selama lima tahu, Ubeda selalu menyimpan semua kain yang memiliki noda darah menstruasinya. Dia mengatakan bahwa dia akan melakukan sesuatu (membuat karya seni) dengan hal-hal tersebut. Awalnya dia ingin membuat buku seni, namun pameran menurutnya lebih masuk akal.
Darah menstruasi yang ada di kain kemudian diberi tulisan
Ubeda menekankan bahwa karyanya ini bersih dan tidak berbau. Dia mengaku bahwa sebelum memamerkannya, dia telah menyemprot setiap kain dengan cairan disinfektan.
"Banyak orang yang menanyakan mengapa aku ingin memamerkan hal yang sangat personal. Tak sedikit juga pengunjung yang merasa hal yang dipamerkan ini menjijikkan dan kotor. Namun ini sebenarnya adalah karya yang kubuat. Aku melihatnya secara berbeda," ungkap Ubeda, seperti dilansir oleh Daily Mail (24/06).
Meski begitu tak jarang juga pengunjung yang mengagumi keberanian dan kreativitas yang ditunjukkan oleh Ubeda. salah seorang wanita bernama Dransisca Torres menulis dalam bahasa Spanyol:
"Aku menyukai cara seniman ini merefleksikan hal yang dilihatnya setiap hari. Dia bisa melihatnya dari sisi yang berbeda dan abstrak. Aku merasa sangat cantik." tulisnya.
Karya seni ini tampaknya mengusung feminisme di dalamnya
Sementara pengunjung wanita lainnya juga menyatakan bahwa darah menstruasi merupakan anugerah bagi wanita karena dengan darah itu mereka bisa memiliki keturunan.
Seorang pengunjung bernama Silvana Saez mengatakan mempertanyakan mengapa darah pria terlihat sangat terhormat, sementara milik wanita terlihat menjijikkan. Tampaknya selain sangat kreatif dan unik, serta nyentrik, karya seni milik Ubeda juga membuka mata pengunjung mengenai hal-hal berbau feminisme.