Rabu, 19 Juni 2013

Jalur tengkorak Denpasar – Gilimanuk kembali memakan korban. Seorang pengendara sepeda motor, Alnustakim,27 tewas digilas truck tepatnya di Megati, Kecamatan Selemadeg Timur, Rabu (7/11) petang. Ironisnya truck yang diduga merenggut nyawa korban tersebut adalah truck “Hantu” alias hingga berita ini dimuat belum diketahui identitasnya.
Kasat Lantas Polres Tabanan AKP Ni Putu Utariani, mengatakan lakalantas kejadiannya sekitar pukul 17.40. Korban yang beralamat di Dusun Kerajan RT/RW 001/4, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Banyuwangi, tewas dan mengalami luka berat pada tubuh bagian kanannya.  Kejadian itu berawal saat pengendara sepeda motor dan truk sama-sama meluncur dari arah Gilimanuk menuju Denpasar. Sampai di TKP, pengendara motor berusaha mendahului truk itu dari sisi kiri. Namun sial, motornya menyenggol badan truk hingga oleng dan jatuh ke kanan. Celakanya posisi jatuh korban badan jalan sehingga tergilas ban bagian belakang truk tersebut. Melihat hal itu, sopir truck bukannya berhenti untuk menolong, melainkan langsung tancap gas kea rah Denpasar. Sementara korban tergeletak di jalan sudah tidak bernyawa. Sehingga petugas kemudian membawanya jenasahnya ke BRSU Tabanan. Meski tidak ada yang tahu persis nopol truck yang menggilas korban, namun beberapa saksi mata di TKP mengatakan truk “hantu”  tersebut bagian kepala biru dan berterpal hijau. Dan hingga kini kasus lakalantas tabrak lari itu masih dalam penyelidikan aparat.
Ini salah satu berita yang saya ambil dari Detik Bali
Bagi orang luar bali mungkin penasaran kenapa bisa disebut jalur tengkorak? Apakah ada banyak tengkorak dipinggir jalan. Atau karena banyak bajing loncat mungkin. 
Ini contohnya
Nah semua itu salah. Dan hanya geguyon belaka. Kenapa disebut tengkorak tepatnya karena kondisi geografis jalan yang menanjak dan banyak tikungan tajam. Jadi truck berat yang ga bisa ngepot hati-hati!
Kejadian seperti ini hampir setiap minggu terjadi. Dan yang bertebaran di jalan dari kebutuhan pokok sampai kebutuhan bangunan.
Jalur tengkorak Berbahaya Denpasar – Gilimanuk. Selanjutnya kenapa disebut jalur tengkorak? Karena kondisi jalan yang rusak parah. Bahkan aspalnya itu seperti celana yang kedodoran. Terutama di tanjakan Bajera, Tabanan dan di Melaya, Jembrana.
 Bahkan dulu saking kesalnya warga karena kondisi jalan yang tidak kunjung diperbaiki, sempat di tanami pohon pisang di tengah jalan.
Truk di Bajera
Ini jalannya sudah nanjak + Nikung + Jalan rusak bergelombang. Jadi jangan heran banyak truk salto di sini.
Jalur tengkorak Berbahaya Denpasar – Gilimanuk. Selain itu penyebab selanjutnya adalah karena marka jalan yang kurang terawat. Jadi menurut pengamatan saya marka jalan sudah banyak yang ilang. Mungkin kena seruduk truk dan melayang entah kemana. Atau mungkin dicuri orang untuk dikiloin di besi bekas. Ada juga marka jalan yang tertutup pepohonan atau di corat-coret orang yang tidak bertanggung jawab.
Marka jalan yang dicoret


Bajera - Tabanan - Bali

Sekian yang bisa saya sampaikan agar menjadikan anda lebih berhati-hati berkendara utamakan selamat. Dan semoga agar didengar pemerintah untuk memperbaiki infrastruktur jalan. Dimana jalur tersebut adalah jalur provinsi yang menjadi tulang punggung perekonomian Bali.








Artikel Lain :