Selasa, 18 Juni 2013


Lagi-lagi,heboh menyusul beredaranya video mesum yang dilakukan sepasang ABG SMA.
Warga desa Pamotan dan sekitarnya digegerkan oleh adanya peredaran video porno pasangan muda mudi yang berstatus masih pelajar diduga pelakunya adalah warga desa Pamotan. Belakangan sejumlah kalangan menyebut “Pamotan Bergoyang”.

Video porno tersebut berdurasi 18 menit 02 detik. Dalam video tampak seorang laki laki dengan sengaja memasang telefon genggam untuk merekam adegan mesum. Setelah itu menciumi perempuan yang tengah tiduran, diperkirakan pacarnya.

Tak berselang lama, berlanjut dengan berhubungan intim seperti suami isteri. Selama berhubungan, terdengar suara TV cukup keras. Pada bagian akhir video, keduanya sempat kaget dan buru buru menghentikan aksi bercumbu. Si laki laki langsung kabur ke ruangan belakang, sedangkan si perempuan berniat masuk kamar, tetapi hanya mengintip dari samping lemari es, kemudian menyusul masuk ke ruang belakang. Tak tahu persis kenapa, tetapi disinyalir ada orang datang.

Seperti dikutip dari Reporter R2B, hari Selasa (18 Juni 2013) melakukan penelusuran di Pamotan. Sejumlah sumber terpercaya menyebutkan lokasi perekaman video porno berlangsung di rumah perempuan.

Tapi semenjak video menyebar luas, pasangan muda mudi yang bersekolah di sebuah SMA dan masih saling bertetangga ini sudah tidak berada di rumah lagi.

Sejumlah pelajar mengaku prihatin, ketika dimintai tanggapannya seputar peredaran video porno tersebut.

Salah seorang pelajar di Pamotan mengatakan rekaman menyebar cukup cepat. Bahkan dikonsumsi oleh anak anak seusia SMP yang belum cukup umur. Ia sendiri khawatir akan berdampak buruk. Yang membuatnya heran, apa pelaku tidak memperhitungkan masa depan.

Pelajar lain, Imroatus Mar’ah mengatakan lebih baik mengisi waktu dengan berorganisasi dan memperbanyak olahraga, untuk menangkal ancaman pergaulan bebas. Ia sendiri enggan menonton rekaman video porno itu, karena sangat memalukan.

Kepala Desa Pamotan Kec. Pamotan, Andi Suviran ketika dihubungi membenarkan bahwa laki laki dan perempuan dalam rekaman video porno adalah warganya. Dengan kepedulian orang tua, guru, tokoh agama dan tokoh masyarakat, ia berharap peristiwa semacam itu tidak terulang lagi.

Kapolsek Pamotan, AKP Kisworo menyatakan tak bisa gegabah melangkah. Yang pertama harus dipastikan dulu, apakah video benar benar rekaman asli atau sudah direkayasa. Untuk mendalami, butuh tenaga ahli. AKP Kisworo enggan berkomentar lebih jauh.



Like dulu ya!






Artikel Lain :