Di Bali konsumsi daging babi meningkat tajam tiap tahun, ditambah ekspor babi ke luar bali yang bertambah. Ini tidak dipungkiri dari banyaknya mayoritas agama hindu di bali yang menggunakan daging babi sebagai upakara dan upacara perayaan. Apalagi tiap 6 bulan sekali hari raya galungan dan kuningan merupakan hari puncak konsumsi warga bali terhadap daging babi. Selain itu sekarang lagi berjamur warung makan babi guling yang hampir menghiasi tiap pinggir jalan raya dan protokol, bahkan ada yang berhimpitan warungnya.
Jadi jangan salah peternak babi adalah salah satu usaha yang sangat menguntungkan di bali.
Cara berternak babi di indonesia sudah lama dikenal masyarakat. supaya Cara berternak babi dapat berikan keuntungan yang optimal untuk pemiliknya, jadi di butuhkan beberapa perihal yang menyangkut manajemen pemeliharaan Cara berternak babi yang baik agar sesuai dengan hasil yang kita inginkan. maka dari itu kita harus benar- benar memperhatikannya dengan sangat teliti Cara berternak babi
Langkah-langkah Cara berternak babi sebagai berikut
- Cara berternak babi dengan menyeleksi bibit
ciri-ciri babi yang baik : letak puting simetris. ambing besar dengan saluran darah tampak jelas, tubuh padat didalam diisi, kaki kotor dan tegap - Pemberian pakan ternak babi yang cukup
Pemberian pakan ternak babi yang baik bisa berupa jagung, shorgum, gandum, kacang kedelai, kacang hijau, umbi-umbian, tepung ikan dan lain-lain - Kandang babi yang baik
- Cukup memperoleh cahaya matahari, bersih dankering.
- Ventilasi baik.
- Drainase didalam atau di luar kandang kudu baik.
- Didalam satu kandang, babi kudu sejenis dan seumur - Ukuran kandang yang sesuai
- Anak babi 2, 5 x 1, 5 m/eko
- Babi pejantan 3 x 2 m/ekor
- Kandang penggemukan : berat 40 kg = 0, 36 m/ekor, berat 40 -9
- kg =0, 50 m/ekor, dan berat lebih 90 kg = 0, 75m/ekor - Tatalaksana pemeliharaan Cara berternak babi yang butuh didalam siklus pemeliharaan teknis yaitu
- Umur kawin pertama betina 10 – 12 bln dan jantan 8 bln..
- Umur melahirkan pertama + 14 bln..
- Bberat lahir 1 – 1, 5 kg
- Jumlah anak yang dilahirkan 7 – 14 ekor /induk
- Pertambahan berat badan perhari 450 – 500 gram
- Siklus birahi + 21 hari
- Lama kebuntingan kurang lebih 114 hari ( 3 bln., 3 minggu, 3 hari )
- Kembali dikawinkan sesudah melahirka 5 – 7 hari setalah
- penyapihan
- Frekuensi melahirkan 2 x didalam 1 tahun
- Umur dan berat jual 8 – 9 bln., lebih kurang 80 – 100 kg
- Kekuatan jantan buat mengawini betina 2 – 3 ekor betina / hari dan
- 3x didalam 1 minggu
Contoh susunan ransum babi
Perode stater Cara berternak babi ( 0 – 11 minggu ), protein 20 – 22 persen dan sebaknyadiberi skin milk dan jagung giling
periode grower Cara berternak babi ( 10 – 24 minggu ), protein17 persen ditambah hijauan segar, mineral danvit
penggemukan Cara berternak babi ( sampai 10 bln. ), protein14 persen dan diberikan pakan yangberkwalitas hingga dapat meraih beratbadan + 100 kg bibit, dengan protein 14 persen, makanan yang berkadar serat tingi, dan hijauan segar namun ransum tak perlu di masak kandang dan peralatan