Contoh naskah drama kali ini
adalah contoh drama yang dimainkan oleh 8 orang.
Untuk contoh drama kali ini pemainnya sebanyak 8 orang, bagaimana perjalanan kisahnya, langsung saja disimak.
Untuk contoh drama kali ini pemainnya sebanyak 8 orang, bagaimana perjalanan kisahnya, langsung saja disimak.
AKU YANG SALAH!
Penokohan :
Ibad = Idam
Dani = Dahlan
Togo = Tejo
Sima = Kepsek
Tanita = Talia
Ania = Andita
Nuri = Nurlita
Rozali = Yoyon dan Tn. Tejo
Sebuah cerita ada tiga sekawan bernama Idam, Dahlan, dan
Tejo. mereka sedang ada di kelas pengasingan, yakni kelas dimana terdapat
sekelompok siswa-siswi yang tidak/kurang minat belajar.
Pada suatu hari, pada saat akan dilaksanakan ulangan fisika.
Idam merupakan satu-satunya siswa dari mereka bertiga yang
paling pintar, Dahlan hanya pintar dalam 1 bidang saja , yaitu bidang musik,
sementara Tejo merupakan siswa yang sangat patuh pada perintah Ibu nya.
Setelah selesai ulangan nilai mereka, kecuali Idam sangat
buruk sekali, Dahlan mendapat 4,1 dan Tejo mendapat 3,4.
Idam : “eh.. kalian ini, aku yakin nanti malam kalian akan
diceramahi”
Dahlan : “alah.. aku sudah terbiasa, lebih baik main gitar
daripada pusing-pusing, Ibuku juga nanti diam sendiri.”
Tejo : “apapun yang Ibuku katakan, aku akan menurutinya,
udah gitu aja”
Dahlan :”kalau Ibumu menyuruhmu memakan kotoran ayam, apa
kamu mau melakukannya?”
Tejo :” kenapa tidak, asalkan Ibuku yang menyuruh, kotoran
apapun pasti aku makan”
Idam dan Dahlan merasa sangat merinding mendengar jawaban
tersebut
Tidak lama kemudian datang Yoyon, salah satu siswa dari
murid kelas unggulan
Yoyon : “hah 71 ?, kamu 4,3. Ini lagi 3,4 ? nilai 7,1 itu
yang paling rendah dikelasku, lihat ini 97.”
Dahlan :” Ah,, peduli amat ?hah..! “
Yoyon : “hem.. dasar para pelajar buangan !”
Idam : “hey, apa maksud kamu meludahinya ?”
Dahlan : “kurang ajar banget sih, rasakan ini!”
Dahlan lalu menonjok Yoyon, lantas tidak lama kemudian
orang-orang disekitar melapornya ke ruang kepala sekolah
Kepsek : “Dahlan apa benar kamu menonjoknya ?”
Yoyon : “ dia memukulku disini ! (sambil menunjuk pipinya
yang terluka/memar”
Dahlan : “dia meludahiku duluan bu, jadi aku ya balas mukul
dia”
Idam :”benar, aku saksinya , Yoyon meludahinya, dan Dahlan
terpancing emosi hingga dia
memukulnya”
Kepsek :”apa pun itu, setidaknya kamu butuh dua saksi untuk
mengelak”
Idam & Dahlan :”TEJO ! “
Lalu Tejo datang sambil menangis
Tejo :”aku tidak melihat apa-apa”
Idam & Dahlan
: "heeee" !
Tejo :”Ibuku
bilang aku tidak boleh ikut campur”
Kepsek :”Baiklah
Dahlan, Ibu akan laporkan kamu pada Ibumu”
Dahlan :”ya sudah
terserah kamu sajalah apa mau kamu”
Kepsek :”apa kamu bilang ?”
Idam :”dia nggak
ngomong apa-apa bu”
Kepsek :”baiklah,
sekarang kalian boleh keluar”
Dirumah
Dahlan.....
Andita :”apakah yang Ibu dengar ini benar?”
Dahlan :”apa?”
Andita :”kamu memukul Yoyon kan ? Nilai ulangan fisika
ku juga jeblok!”
Dahlan :”benar, tapi
dia meludahiku lebih dulu bu ! masalah ulangan, aku memang tidak
berbakat..hehe”
Andita :”ah..
kamu ini, kamu harus belajar lebih giat, rajin dan berusaha maksimal, kelas mu ini kelas pengasingan, kamu masih juga bermalas-malasan, kali ini Ibu akan mengajarimu, kamu harus patuh”
Dahlan: “ya,
baik bu”
Andita :”bagian
mana yang tidak kamu mengerti?”
Dahlan :”semuanya
bu...hihi”
Andita :”baiklah,
kita mulai dari yang ini, rumusnya ini di kalikan ini, kemudian kamu bagi dengan yang ini.
Hasilnya kamu kurangi dengan
ini, sudah mengerti
kan ?”
Dahlan hanya
menggelengkan kepalanya tanpa sepatah kata pun.
Hari itu sampai
larut malam Andita mengajarinya dengan serius
Kemudian, keesokan
harinya Andita, Nurlita dan Ibu Tejo bertemu di sebuah supermarket kemudian mereka berbincang
Nurlita :”aduuuh
sayang sekali padahal kalau anak ku dapat nilai 7.5 dia bisa lepas dari kelas pengasingan.”
Ibu Tejo:” anak
ku malah jauh nilainya, tapi aku
tidak khawatir, asalkan dia bisa mengurus perusahaan kelak, masa depan nya
masih jelas”
Andita :”anak
ku, sepertinya dia memang tidak
berbakat, sepulang sekolah dia hanya bermain gitar. Aku tidak tahu harus
berbuat apa, setiap malam aku mengajarinya. Tapi dia tetap tidak mengerti,
dan dia sendiri juga terlihat kurang antusias”
Nurlita : “Lebih
baik, jika dia dapat nilai
buruk atau tidak mengerti saat di ajari, kamu rotani saja dia biar kapok!”
Ibu Tejo : “kalau
aku sih puji saja dia, supaya lebih semangat lagi”
Nurlita:” ad..
ada-ada saja kamu”
Andita :” apa ?
merotani nya ? ya ampun! aku
tidak tega dong”
Nurlita :”benar,
lama kelamaan dia akan mengerti juga”
Andita :”baiklah,
akan kucoba”
Akhirnya Andita
menerapkan saran yang diberikan Nurlita
Disekolah .....
Guru baru :”
anak-anak, Kenalkan nama Talia, Ibu menggantikan Ibu Janah mengajarkan fisika
kepada kalian”
Tejo :” Apa Ibu
janah dipecat ?”
Murid-Murid :” hahahaha.. dasar si tukang patuh, apa Ibumu yang
yang menyuruhmu mengatakan itu ?”
Tejo :”aku hanya
penasaran, tiba-tiba saja dia menghilang lalu digantikan”
Talia:”beliau
sedang cuti, selama dia cuti Ibu yang menggantikanya”
Tejo :”ooooh
gitu!”
Talia :” Ibu belum
mengetahui kemampuan kalian pada mata pelajaran fisika, besok Ibu akan mengadakan ulangan “
Dahlan
:”apa?ulangan ? “
Talia :”Iya, apa
ada masalah?”
Idam :”Dahlan
ssst , mmm. Tidak ada apa-apa bu.”
Sepulang sekolah
Dahlan :”heh dam, kamu kan pinter MTK, nanti kasi aku
contekan ya!”
Idam
:”boleh-boleh, buat kalian gratis deh “
Dahlan dan Tejo
:”SIP !”
Dirumah Dahlan
Andita :” kamu
sudah belajar ? main gitar terus kamu ini “
Dahlan :”aku
nggak ngerti bu, ga ada yg ngajarin “
Andita :”kali ini
Ibu serius, kamu harus belajar, kalau tidak...”
Dahlan :”kalau
tidak apa bu?”
Andita :” dengan
berat hati Ibu akan merotanmu”
Plak ! Rotan
dipukul ke tangan Dahlan karena Dahlan tidak mengerti mengerti.
Dahlan :”sakit
buuu”
Andita :”makanya
kamu harus bisa!”
Pyar.. pyar..
pyar.. pyar..
Setelah
berhari-hari merotani Dahlan, Andita kelalahan dan sebenarnya dia
tidak tega, dia pun jatuh sakit.
Keesokan harinya
Dahlan merasa tidak bersemangat sekolah, padahal hari itu akan ulangan.
Saat itu
dikabarkan bahwa Andita mendertia kanker darah, dan harus segera mendapat
donor cangkok sumsum tulang belakang.
Dahlan :”Ibu ku
sakit parah, kalau dia tidak menerima cangkok sumsum secepatnya umurnya hanya
tinggal 3 bulan”
Idam :”apa sudah
ada pendonor yang cocok untuknya ?”
Dahlan
menggelengkan kepalanya
Ke 3 nya
:”haaaah”
Lalu menundukan
kepala mereka. Tiba-tiba.....
Tejo :”tapi ada
bagusnya juga”
Idam :”apa ta?
Tejo :” biarkan
saja Ibumu mati hin, kalau dia mati kan kamu tidak akan dirotaninya lagi”
Dahlan :”apa ?
apa yang kamu katakan?!”
Pyar.. !
Dahlan lalu
memukul Tejo.. tiba-tiba bu kepsek datang, dia melihat lalu menggelengkan
kepalanya sambil
melihat Dahlan yang sedang memukuli Tejo..
Kepsek :” ikut
Ibu ke kantor,”
Dahlan lalu
diseret ke kantor ke kantor kepsek
Kepsek :”ulangan
jelek, memukul Yoyon, memukul temanmu sendiri, kamu ini siswa atau preman ?”
Dahlan :”aku..aku
hanyaa....”
Kepsek:”apa? Kamu
mau cari alasan, akan ku
laporkan pada Ibumu agar dia merotanmu lagi”
Bu Rini :”bu
kepsek, jangan kasar padanya. Aku yakin dia punya alasan tersendiri untuk itu”
Kepsek :”kamu
membelanya lagi ?”
Bu Rini :”
aa...aku hanya”
Dahlan :” aku
hanya berharap Ibuku bisa sembuh, dan merotaniku lagi, andai saja “
Lalu Dahlan pergi
Selain itu nilai
ulangan Dahlan kali ini hanya 5.5 nilai Idam 9.1, dan Tejo 4.2
Idam :”aku
mengerti keadaanmu ta, kamu
bawa saja kertas ulangan ku , lalu ganti dengan nama mu”
Dahlan :”
entahlah, aku tidak yakin”
Tejo :”atau kamu
ganti saja kertas ku dengan nama mu”
Dahlan :” nilai
mu lebih jelek dariku, bodoh”
Tejo :” iya, hehehe..”
Dahlan:”
aku..pulag duluan ya”
Lalu Dahlan pergi
ke RS untuk menjenguk ibunya.
Dahlan :” maaf
bu, aku sudah berusaha, tapi hanya ini yang kubisa”
Andita lalu
mengambil kertas ulangan dan mengenggamnya erat
Tiba-tiba Andita
terdiam membisu
Saat itu Talia
datang..
Talia :”permisi ,
ta..”
Dahlan :”ibuku
sudah”
Talia lalu
memeriksa Andita dan..
Talia:”dia masih
hidup, panggil dokter!”
Andita lalu
dipindahkan ke ruang Intesif...
Talia :” aku akan
mencarikan donor sumsum itu segera, bersabarlah Dahlan”
Dahlan:”terimakasih
ya bu, ibu sudah banyak membantuku”
3 hari kemudian
tiba-tiba RS dipenuhi orang yang berniat mendonorkan sumsum mereka.
Tiba-tiba
terdaftar Tn. Tejo
Dahlan :”apa ayah
mu mendaftarkan ?”
Ayah Tejo :”
benar, aki hanya ingin membantu ayahmu”
Suster :” Tn.
Tejo silahkan ....”
Tn. Tejo : “iya
baiklah sus.
Suster :”apa
benar ini nomer registrasi anda ?”
Tn.Tejo :” biar
ku lihat....mmm sepertinya ini bukan miliku “
Tn. Tejo : “apa
ada Tn. Tejo yang lain”
Tejo:”ada ayah,
itu aku”
Dahlan :”apa ?
apa kamu yakin ?”
Tejo :”Sebagai
tanda maafku ta”
Tiba-tiba Ibu
Tejo datang
Ibu Tejo :”
Kuyuuuud, kan mama sudah bilang, jangan pernah ikut campur urusa orang
lain”
Tejo :” berapa kali
aku menuruti perintah mu bu ?! biarkan kali ini aku memilih jalan ku sendiri”
Tn. Tejo :”sudah
, biarkan dia mengambil jalanya “
Ibu Tejo
:”baiklah, jaga diri kamu baik-baik”
Akhirnya Tejo di
bawa ke ruangan agar di cangkokan sumsumnya.
Tejo :”ini tidak
sakit , ini tidak sakiit ....uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuhhhhhhhhhhhhh!”
Idam :” itu pasti
suara teriakannya,
kesakitan banget tuh “
Dahlan :”kamu memang benar, terimakasih Tejo !”
Demikian contoh naskah drama 8 orang