Komitmen Pemerintah Kabupaten Badung untuk menseimbangkan pariwisata di Badung Utara dan Badung Selatan spertinya benar-benar dibuktikan. Bahkan Pemekab Badung tahun 2013 ini akan kembali menggelar Festifal Budaya Pertanian (FBP) ke II di Kecamatan Petang. Tepatnya di kawasan Tukan Bangkung, Plaga. Berbeda dengan FBP tahun lalu, dalam FBP tahun ini Pemkab Badung akan mengundang Kabupaten lain untuk ikut berparisipasi dalam event tersebut. "Secara ideal perkembangan perekonomian di Kabupaten Badung menuntut terwujudnya keseimbangan pembangunan dan kehidupan masyarakat antara Badung Selatan, Badung Tengah dan Badung Utara sehingga pada puncaknya akan membawa kesejahteraan, kemakmuran dan konservasi yang tetap terjaga Badung,"ujar Bupati Badung A.A. Gde Agung SH saat memimpin Rapat Sosialisasi Persiapan Festival Budaya Pertanian (FBP) di Badung Utara Tahun 2013, Jumat (12/7) kemarin di Pusat Pemerintahan Mangupraja Mandala.
Lebih lanjut Gde Agung mengatakan, pemerintah daerah dan masyarakat Badung sangat mendukung dan menyambut positif kegiatan pelaksanaan Festival Budaya Pertanian (FBP) di Badung Utara. "Kegiatan ini sangat mendukung kemajuan dunia pariwisata, karena merupakan bagian dari promosi pariwisata yang dilakukan masyarakat Badung khususnya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, yang akan berdampak pada meningkatnya pendapatan daerah yang nantinya akan dimanfaatkan untuk pembangunan di Kabupaten Badung,”ucapnya yang saat itu didampingi Sekda Badung, Kompyang R. Swandika.
Untuk mematangkan persiapan dalam pelaksanaan event ini, Kata Pengelingsir Puri Mengwi ini, sangat penting dilakukan sosialisasi, kajian agar lebih sempurnah. Bupati meminta agar panitia terkait agar tetap menjalin kerjasama dan tetap melakukan koordinasi dengan aparat keamanan dan pemerintah. "Lebih-lebih untuk FBP tahun 2013 sekarang ini disamping waktu pelaksanaan bertambah menjadi empat hari, standnya juga bertambah menjadi 24 stand mungkin lebih juga akan diikuti oleh Kabupaten/Kota di Bali. Demi suksesnya kegiatan ini kebersamaan dan sinergisitas antara panitia, masyarakat, komponen pariwisata, pemerintah maupun aparat keamanan harus tetap terjaga,”terangnya.
Sementara Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung, Ir. I G.A.K. Sudaratmaja, MS Festival ini adalah salah satu bentuk dari pesta rakyat atau masyarakat tani yang kental dengan nuansa budaya pertanian. "Kita melibatkan seluruh Kecamatan se-Kab. Badung, 6 Desa Wisata, SMK Pertanian, Kelompok Usaha Pertanian Kabupaten/Kota tetangga yakni Kabupaten Bangli, Tabanan, Buleleng dan Denpasar," ungkapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, ada beberapa kegiatan pokok yang akan digelar di FBP Ke II, meliputi upacara pembukaan dan pawai budaya pertanian, pameran produk pertanian dalam 24 stand, pesta seni, satand kuliner dan pasar rakyat, serta lomba-lomba. "Waktu pelaksanaan mulai 25 -28 Juli 2013, tempat penyelenggaraan di areal Jembatan Tukad Bangkung, dengan tema “Segara Gunung Raksa Lan Rasa” yang artinya dua ekosistem besar yang sangat mempengaruhi kehidupan yang memiliki hubungan sebab akibat karena bila kita mampu memelihara raksa maka akan mendapatkan rasa,"paparnya. Saat acara itu pula akan ada penanda tanganan MoU tentang kopi kualitas eksport, beras organik (Subak Buangga dan Sobangan dengan Buyer yakni Bali Organik Assosiation), pupuk organik (Tanimas, Simantri,UPPO dengan Pupuk Kaltim dan Program Sri), PT. Bali Gumitir dengan Petani Bunga di Petang dan asparagus dengan Tiara Group dan Melouncing Program berupa kopi ser, subak organic (Subak Mambal dengan PT. Tirta Investama) serta pemantapan program pemuda tani ( pengembangan asparagus)