Pemilu 2014 masih satu tahun lagi, namun nama bursa Calon Presiden telah mengemuka di ranah publik, bahkan beberapa partai telah resmi mengumumkan calon presiden yang diusungnya, yaitu Partai Golkar yang mengusung Abu Rìzal Bakrie, kemudian Partai Gerindra yang mengusung Prabowo Subianto dan Partai Hanura yang mengumumkan Capres dan cawapresnya sekaligus yaitu Wiranto dan Hari Tanoesoedibjo. Lembaga Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) juga melakukan survei mengenai elektabilitas Calon Presiden Yang dilakukan antara 10-31 Mei 2013, dan hasilnya menunjukkan Joko Widodo menduduki peringkat teratas, sementara Prabowo Subianto di peringkat ke 2. Sementara itu Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie menempati posisi ke 3.
1. Joko Widodo : 22,6 persen
2. Prabowo Subianto : 14,2 persen
3. Aburizal Bakrie 9,4 persen
4. Megawati Soekarnoputri : 9,3 persen
5. Jusuf Kalla : 4,2 persen
6. Rhoma Irama : 3,5 persen
7. Wiranto : 3,4 persen
8. Mahfud MD : 1,9 persen
9. Hatta Rajasa : 1,2 persen
10. Sri Sultan Hamengku Buwono X : 1,2 persen
11. Surya Paloh : 1,2 persen
12. Lain-lain : 4,4 persen.
Indonesia Research Center (IRC) baru-baru ini merilis hasil survei terbaru mengenai elektabilitas dan popularitas calon presiden 2014, dari hasil survei tersebut lagi-lagi nama gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berada di posisi pertama unggul cukup jauh dari calon-calon presiden lainnya.
Hasil Survei IRC :
1. Jokowi : 32 persen suara,
2. Prabowo : 8,2 persen suara.
3. Wiranto : 6,8 persen suara.
4. Megawati Soekarnoputri : 6,1 persen suara.
5. Aburizal Bakrie : 3,3 persen suara.
Dari survei di atas ada hal yang cukup menarik, yaitu meningkatnya elektabilitas dan popularitas Wiranto yang biasanya berada di kisaran 3-4 persen namun kini bisa mencapai 6,8 persen, kenaikan yang cukup signifikan ini kemungkinan karena imbas dari deklarasi Capres-Cawapres Wiranto-Hary Tanoesoedibjo yang dilakukan pada tanggal 2 Juli 2013 yang lalu.