Sebelumnya data kematian di Amerika mencatat kalau kematian akibat kanker hampir 20.000 orang setiap tahun. Data ini kemudian dikaitkan oleh kebiasaan minum orang Amerika. Dan memang menurut penelitian, sekitar 30% penderita kanker adalah peminum berat yang bisa minum 1,5 gelas per hari.
"Penelitian ini merupakan penelitian pertama dalam beberapa dekade untuk memeriksa kematian dari berbagai jenis kanker yang dikaitkan dengan konsumsi alkohol," kata penulis studi David E. Nelson dari Institut Kanker Nasional.
"Salah satu alasan kami melakukan penelitian ini adalah untuk memperbarui data selama 30 tahun. Pada waktu itu, penyakit kanker lainnya, telah dikaitkan dengan alkohol tapi belum ada pembuktian," kata Nelson, seperti dilansir Nydailynews, Sabtu (16/2/2013).
Para peneliti melihat data kematian dari dua survei nasional yang dilakukan pada tahun 2009, dan menggunakan rumus matematika, menentukan alasan kematian akibat kanker yang terkait dengan alkohol.
Sekitar 3,2% menjadi 3,7% kematian akibat kanker pada tahun 2009 yang dikaitkan dengan alkohol. Kanker yang diderita beragam, seperti kanker mulut, faring, laring dan kanker kerongkongan pada pria, juga kanker payudara yang paling mematikan pada wanita.
Sekitar 15% dari semua kematian kanker payudara ini disebabkan oleh konsumsi alkohol.
Selanjutnya, risiko kematian terbesar terjadi diantara orang-orang yang miunum alkohol tiga gelas atau lebih dalam sehari, sekitar 30% kematian terjadi di kalangan orang-orang yang minums 1,5 minuman per hari.
"Tidak ada pertanyaan kalau orang yang lebih sering minum cenderung memiliki risiko yang lebih besar," kata Nelson.
"Kita sering lupa satu hal yang dapat kita lakukan untuk membantu menurunkan risiko kanker," jelasnya.
Red Wine (Anggur merah) memang dipuji untuk kesehatan jantung, pencegahan kanker, dan bahkan mungkin bisa dikatakan menangkal penyakit Alzheimer. Tapi tidak melebihi batas yang disarankan. Cukup satu gelas sehari untuk wanita atau dua gelas untuk laki-laki karena telah terbukti bisa mencegah serangan jantung dan stroke.
Studi ini dapat memberikan pengetahuan baru bagi kita bahkan peminum berat karena risiko yang ditimbulkannya cukup besar. Orang dengan riwayat keluarga kanker, khususnya, mungkin harus bisa memulai hidup sehat dari sekarang.