TARI PENDET
Seperti dikutip dari ISI Denpasar, lahirnya tari Pendet adalah sebuah ritual sakral odalan di pura yang disebut mamendet atau mendet. Prosesi mendet berlangsung setelah pendeta mengumandangkan puja mantranya dan seusai pementasan topeng sidakarya—teater sakral yang secara filosofis melegitimasi upacara keagamaan. Hampir setiap pura besar hingga kecil di Bali disertai dengan aktivitas mamendet. Pada beberapa pura besar seperti Pura Besakih yang terletak di kaki Gunung Agung itu biasanya secara khusus menampilkan ritus mamendet dengan tari Baris Pendet. Tari ini dibawakan secara berpasangan atau secara masal oleh kaum pria dengan membawakan perlengkapan sesajen dan bunga.
TARI GABOR
Tari Gabor dalam Budaya Indonesia, berhubungan erat dengan Tari Pendet, yang juga berasal dari Bali. Ia sangat mirip satu sama lain. Kedua tari ini awalnya ditujukan untuk acara religius atau kegiatan sakral lainnya. Tari ini dibuat tahun 1969 oleh I Gusti Raka. Ia kemudian dimodifikasi oleh I Wayan Beratha tahun 1970.
TARI SEKAR JAGAT
Tari Sekar Jagat ini biasanya ditarikan oleh para wanita. Berasal dari kata "Sekar" berarti bunga yang harum dan "Jagat" adalah dunia sehingga tari ini berarti tarian bunga di taman yang harum di seluruh dunia.
Tari ini menggambarkan damainya dunia dengan semerbak kembang - kembang bunga yang menghiasinya.
Ditambahkan dalam Budaya Bali, Tari Sekar Jagat ini diciptakan oleh Swasthi Widjaya Bandem dan gambelan (music traditional bali ) oleh Bapak I Nyoman Windha pada tahun 1993
TARI PUSPAWRESTI
Tari ini memadukan pola-pola gerak beberapa tarian upacara seperti Gabor, Rejang dan Baris Gede ini merupakan tari penyambutan (puspa=: bunga, wresthi=: hujan) yang ditarikan oleh sekelompok penari pria dan wanita. Para penari wanita membawa bokor berisikan bunga yang berwarna-warni yang dikawal oleh penari pria yang membawa tombak.
Tarian ini menggambarkan sekelompok muda-mudi yang dengan penuh rasa hormat dan ramah tamah menyambut kedatangan para tamu yang berkunjung ke desa mereka.
Tarian ini merupakan ciptaan bersama dari I Wayan Dibia (penata tari) dengan I Nyoman Windha (penata karawitan) pada tahun 1981.