Sekolah Master atau Sekolah Masjid Terminal didirikan pada tahun 2000 akan tetapi pembelajaran baru bisa berjalan sekitar tahun 2002. Pendirian sekolah gratis itu berawal dari keprihatinan Nurrohim akan nasib para anak jalanan di sekitar terminal Depok yang tak tersentuh pendidikan karena keterbatasan yang ada pada mereka. Pria kelahiran Tegal pada 3 juli 1971 yang sempat mengenyam pendidikan formal sampai D-3 ini, tergugah ketika dia melihat banyaknya anak-anak usia sekolah, remaja dan pemuda yang tidak bersekolah berkeliaran di terminal dan sekitarya. Nurrohim beruntung memiliki modal untuk membuka usaha warung tegal (warteg) di pasar dan terminal. Pasca krisis moneter 1998 dia turut merasakan dampaknya, dari 20 warteg miliknya, tinggal empat warung yang tersisa. Ketika itu terjadi pengangguran di mana-mana, termasuk di Terminal Depok. Anak-anak yang orang tuanya kena pemutusan hubungan kerja (PHK) terpaksa putus sekolah. Sebagian telantar di jalanan.
Dia berinisiatif menyelamatkan masa depan anak-anak korban krisis ekonomi ini dengan mendirikan lembaga pendidikan. Ketika itu dia berkenalan dengan empat sarjana di Masjid Al Muttaqien yang terletak di Terminal Depok. Bersama mereka kemudian pelan-pelan mengumpulkan orang yang ingin belajar. Lima orang ini kemudian membagi tugas mengembangkan menjadi PKBM Bina Insan Mandiri, tujuannya menampung mereka yang tidak mampu mendapat pendidikan yang layak. Kini PKBM Bina Insan Mandiri memiliki 18 pengurus inti dan 60 sukarelawan tetap. Sekolah dengan luas tanah sekitar 6.000 meter 12 ruang kelas—sebagian besar semi permanen, sebagian menempati bekas kontainer—memiliki sekitar 2.000 siswa. Pihak sekolah juga menyediakan ruangan untuk tidur bagi 200 anak yang tidak memiliki tempat tinggal.
Bermula dari pengajaran yang dilakukan di masjid terminal Depok, kini di sekitar masjid tersebut sudah didirikan beberapa ruang kelas nonpermanen untuk kegiatan belajar mengajar dari bantuan beberapa donatur. Dengan motivasi yang kuat untuk membentuk masyarakat yang cerdas, mandiri, kreatif dan berbudi pekerti yang luhur PKBM Bina Insan Mandiri memberikan pendidikan gratis bagi para dhu'afa melalui pendidikan kesetaraan. Tercatat 1200 warga belajar yang sedang mengenyam pendidikan di PKBM Bina Insan Mandiri, mereka begitu antusias untuk mendapatkan hak-hak pendidikannya yang selama ini terabaikan. Kehadiran PKBM Bina Insan Mandiri telah menyelamatkan pendidikan siswa-siswi yang terancam tidak dapat melanjutkan pendidikannya.dasar dan menengah.
Dengan kerendahan hati PKBM Bina Insan Mandiri berusaha mengajak instansi yang memilki kepedulian terhadap pendidikan anak bangsa untuk bermitra demi mencerdaskan anak bangsa. Suasana belajar di Sekolah Masjid Terminal sangat berbeda dengan sekolah umum lainnya. Sekolah Masjid Terminal atau yang lebih dikenal dengan singkatan Master ini adalah sekolah gratis yang memang diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga dhuafa. Tak heran banyak anak-anak yang bersekolah adalah anak-anak jalanan atau anak-anak terminal yang sering kali sulit diatur. Sekolah Masjid Terminal Depok atau yang bernama resmi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Depok ini mengajarkan program Paket A, paket B dan Paket C mulai dari TK, SD, SMP dan SMA, serta berbagai kursus secara gratis kepada masyarakat.
Keberhasilan yang telah dicapai:
- Membangun kesadaran tentang pendidikan bagi anak-anak jalanan
- Membuka akses kepada masyarakat (khususnya masyarakat kelompok marginal) dalam bidang pendidikan dan kesehatan
- Memberikan pelayanan advokasi dalam bidang kesehatan, membuka lapang pekerjaan mikro disekitar sekolah MASTER
- Beberapa kali perwakilan siswa PKBM Bina Insan Mandiri menyabet juara olimpiade matematika tingkat Depok, sampai Provinsi Jawa Barat
- Film dokumenter berjudul “Sekolah Master, Sekolah Anak Jalanan”, juga yang menjadi finalis kompetisi Eagle Award.
Pihak-pihak yang telah mendukung: ANTAM, Bank Permata, Tupperware, World Education, UNHCR, Sampoerna Foundation, Hope For Our Children, Alcatel Lution, dll.
Sahabat MASTER, ini lho Alamat Lengkap Sekolahku :
Jalan Margonda Raya No.58 Kelurahan Depok Kecamatan Pancoran Mas Terminal Terpadu Kota Depok Kode Pos 16431 Jawa Barat TELP. 021 92612047 / 021 77217308
Sekolah GRATIS di bawah naungan Yayasan Bina Insan Mandiri (YABIM) , bagi anak-anak Dhuafa di sekitar terminal Depok yang lebih dikenal dengan nama Sekolah MasTer (akronim dari MASjid TERminal) karena memang dulunya aku mulai belajar dari pojok bangunan tempat ibadah itu. sebagian operasionalnya disupport oleh Lembaga2 peduli pendidikan, partisipasi masyarakat, pemerintah, dan unit usaha Mandiri yang sekolahku punya. Hubungan siswa dan pengajarnya juga OK banget.. dengan penerapan kekeluargaan yakni dengan sapaan adik-kakak sehingga aku tidak canggung dan santai. Namun aku tetap menghargai kakak2 tutorku walau terkadang usianya lebih muda dariku.. Mereka adalah Relawan-relawan *GembeL yang tangguh.
*) GemBeL : Gemar BeLajar
email : yabim.depok@gmail.com
Facebook : Yabim Depok **** Sahabat MASTER Gabung yaa..
Skype : Yabim.depok
Ruangan dimana setiap warga belajar mendaftarkan diri sebagai siswa/i Sekolah Master
Mau silaturrahmi ke Sekolah Master Depok ??? Dari samping Fly Over Jalan Arief Rahman Hakim Juga Bisa Lho
Dari Lampu Merah Pertigaan Ramanda, mengarah ke (barat) Fly Over Jalan Arief Rahman Hakim Kota Depok
Ambil jalan paling kiri (bawah fly over), terlihat gerbang masuk Sekolah Master Depok
Tampak Gerbang pintu masuk, Plag Papan nama Sekolah Gratis dan Ruang Kelas dari KOntainer Warna hijau tua dan warna warni lainnya
Donasi :
Bank Syariah Mandiri Cab. Depok | No. Rekening 700-93-870-93 | a.n Yys. Bina Insan Mandiri
Konfirmasi Donasi ke 0813-8043-3338 (Pak Nurohim) atau 0857-1008-6554 ( kak Bayni )
Kabarnya sekolah ini akan digusur karena dilahan tersebut akan dibangun apartement mewah.
Haruskah terjadi Penggusuran terhadap Oase Pendidikan Gratis di tengah Kota ?
Fakta penggusuran yang paling mengerikan adalah dengan jalan rekayasa keadaaan.. misalnya menyewa oknum bayaran untuk melakukan eksekusi dengan gaya premanisme, Terror high pressure, mengadu domba orang2 di sekitar target lokasi, melakukan aktifitas pembumihangusan daerah tertentu dengan cara apapun dan yang terparah adalah memanfaatkan moment lebaran dimana jutaan umat muslim melakukan mudik pulang kampung saat itu pula menjadi waktu yang tepat untuk mereka beraksi.