Minggu, 14 Juli 2013

Seorang ketua RT di Sukoharjo merasa tersinggung secara pribadi ketika dirinya masuk daftar penerima BLSM. Dia mendatangi lokasi pembagian BLSM dengan telanjang dada untuk menyatakan penolakannya dengan menyerahkan dana Rp 300 ribu itu kepada orang yang dinilainya lebih berhak. Di dada telanjangnya tertulis kalimat 'Karena SBY Aku Ngemis'.

Lilis Hartono adalah ketua RT 04 RW 01, Desa Banaran, Grogol, Sukoharjo. Nama lelaki 47 tahun tersebut termasuk salah satu penerima kartu perlindungan sosial (KPS) sehingga dirinya berhak menerima BLSM. Bukannya senang, Lilis justru tersinggung dengan perlakuan pemerintah terhadapnya.
Program yang mendidik rakyat untuk mengemis BLSM.
Karena itu, Senin (15/7/2013), dengan mengayuh sepeda angin dia mendatangi Balai Desa Sanggrahan, Grogol, lokasi yang ditentukan untuk pembagian BLSM bagi daerahnya. Di balai desa itu dibagikan 1.200 BLSM untuk warga Desa Manang, Banaran dan Sanggrahan, masing-masing Rp 300 ribu.

Lilis datang bersama 7 orang lain yang merupakan warga kampungnya yang juga mendapat jatah BLSM. Ulah Lilis lebih atraktif dibanding yang lainnya. Dia datang bertelanjang dada lengkap dengan tulisan 'Karena SBY Aku Ngemis' di dadanya. Dia dan 7 orang itu langsung ikut mengantre untuk mengambil 'jatah' BLSM dan selanjutnya akan diberikan kepada yang dinilai lebih berhak menerima.

"Sebenarnya semula kami akan menolak total tetapi setelah melihat di kampung kami ada 5 warga yang jauh lebih membutuhkan dan lebih layak menerima maka akhirnya kami putuskan dana itu kami ambil. Selanjutnya dana tersebut akan langsung kami serahkan kepada 5 warga yang menderita itu," ujar Lilis.

Lilis menegaskan selain data yang amburadul sehingga banyak terjadi salah sasaran, dengan program BLSM itu SBY telah melakukan pembodohan kepada rakyat. Rakyat, kata Lilis, telah diajari mengemis sehingga program itu sama sekali tidak mendidik rakyat menjadi mandiri.

"15 juta penduduk di negeri ini telah disuruh oleh SBY untuk mengemis, berebut satu dengan yang lain, bertengkar dengan saudara sendiri," lanjut Lilis.




Artikel Lain :