Jumat, 05 Juli 2013

MUSEUM-MUSEUM DI BALI


Bali Art Centre
Jalan Nusa Indah, Denpasar Timur, tel. (0361) 227176
Selain dikenal sebagai Taman Budaya. Di dalamnya juga memamerkan lukisan-lukisan modern dan juga ukiran kayu di sebuah area yang sangat luas yang terdiri dari beberapa bangunan dan juga panggung terbuka dan tertutup untuk tarian-tarian, dilengkapi dengan fasilitas restaurant, toko-toko, dan fasilitas lainnya. Buka dari jam 8am sampai 5pm, Selasa sampai Minggu. Pesta Kesenian Bali diadakan setiap tahunnya sekitar bulan Juni dan Juli. Perpaduan antara kesenian yang ada di Bali maupun luar Bali bahkan kesenian dari beberapa negara luar juga dipertunjukan disini. Berlangsung selama sebulan penuh, pameran kerajinan tangan dan juga tarian-tarian selalu dipertunjukan setiap harinya.

Museum Bajra Sandi
Selain dikenal sebagai Monumen dari luarnya. Didalamnya juga terdapat museum Perjuangan Rakyat Bali, yang terletak di areal lapangan Niti Mandala Denpasar, Jl. Raya Puputan. Museum ini dibangun dengan meniru mentuk bajra yang sering digunakan oleh pemangku/sulinggih. Museum ini dibangun di atas tanah seluas 13,8 hektar dengan luas gedung 70 x 70 meter. Museum ini diresmikan oleh Presiden Megawati Soekarno Putri pada tanggal 14 Juni 2003.

Agung Rai Museum of Arts (ARMA)
Jalan Pengosekan, Ubud, tel. (0361) 976659.
Buka setiap hari dari jam 8am – 6pm. Berbagai koleksi dan pameran dapat dilihat dari satu ruangan ke ruangan yang lain meliputi berbagai ragam gaya lukisan yang ada di Bali dan beberapa hasil karya dari pelukis-pelukis Jawa dan juga pelukis-pelukis dari manca negara


Museum Antonio Blanco
Campuhan Ubud, tel. (0361) 975502
Kekhasan dari lukisan Blanco adalah lukisan erotis atau wanita tanpa busana dan dia adalah salah satu pelukis ahli untuk potret diri.



Museum Arkeologi
Desa Pejeng, Gianyar, tel. (0361) 942352
Buka dari jam 8am sampai 3pm setiap hari kerja.
Gianyar. Museum Arkeologi terletak di Desa Bedulu Kecamatan Blahbatuh gianyar. Di dalam museum ini terdapat koleksi koleksi peninggalan purbakala dari jaman peralihan berkembangan manusia pada kebudayaan Hindu – Buddha ,Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Museum Arkeologi (Museum Gedung Arca) merupakan museum yang dalam pengelolaanya merupakan bagian dari Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Bali Wilayah Kerja Propinsi Bali, NTB, dan NTT (BP3 Bali). Sejarah pendirian museum bermula dari gagasan dari Prof.Dr.R.P. Soejono dan Drs. Soekarto K.Atmojo (Mantan Kepala Dinas Purbakala Bali).Untuk memajangkan/memamerkan benda cagar budaya yang telah berhasil dilestarikan sejak berdirinya Jawatan Purbakala tahun 1950.
Museum Arkeologi dengan koleksi unggulan berupa benda cagar budaya dari masa prasejarah dan sejarah yang seluruhnya berasal dari hasil pelestarian di wilayah Provinsi Bali. Secara resmi dibuka oleh Dirjen Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tanggal 14 September 1974.

Perpustakaan sejarah Gedong Kirtya
Jalan Veteran, Singaraja. tel.(0362) 25141
Satu-satunya museum yang berada di Buleleng. Berlokasi di Buka dari jam 7am – 3pm, Senin – Kemis, Jumat setengah hari dan Sabtu Minggu tutup. Untuk yang sangat tertarik dengan sejarah Bali dan juga informasi tentang bagaimana Belanda pada saat di Bali dulu, museum ini sangat direkomendasi untuk dikunjungi. Ada sekitar 3000 lontar tua yang ditulis pada daun lontar, dan berbagai cerita, berita dan penanggalan dari jaman penjajahan Belanda. Tapi kebanyakan lontar asli dan yang penting ada di belanda.

Museum Bali
Jalan Letkol Wisnu, Denpasar. Tel (0361) 235059.
Buka setiap hari kecuali hari Senin dari jam 8am sampai 5pm and tutup 2 jam lebih awal pada hari Jumat. Berbagai ragam benda, dari mulai benda bersejarah, lukisan-lukisan tua dan modern, kerajinan tangan khas Bali, alat-alat tradisional, sampai contoh kain ikat, miniatur upacara agama, dan contoh tarian yang ada di Bali dipamerkan di museum ini.
Bangunan-bangunan yang ada di museum ini juga sangat menarik. Masing-masing bangunan mencerminkan model bangunan istana/puri yang terdapat di daerah Bali.

Museum Manusa Yadnya
Mengwi
Buka setiap hari namun sering tidak ada karyawan yang bertugas. Ada dua bangunan yang memamerkan gambar ataupun model ragam upacara manusa yadnya (upacara untuk manusia) yang ada di Bali.




Museum Neka
Jalan Raya Campuhan Ubud, tel (0361) 975074
Buka setiap hari dari jam 9am – 5pm. Sangat direkomendasikan untuk siapa saja yang tertarik dengan perkembangan lukisan di Bali. Museum ini yang dibuka tahun 1982, terdiri dari beberapa bangunan yang ditata dengan kebun yang indah.


Museum Puri Lukisan
Jalan Raya Ubud, tel.(0361) 975136
Buka setiap hari dari jam 8am – 4pm. Ada beragam lukisan / fine arts dipamerkan di beberapa bangunan terpisah dengan kebun yang tertata, dilengkapi dengan kolam, patung-patung dan air mancur.




Museum Subak
Jalan Raya Kediri Desa Sanggulan, Tabanan tel. ( ) 810315
Buka dari jam 8am – 2pm, Senin sampai Kemis, tutup jam 11am hari Jumat dan 12.30pm hari Sabtu. Tempat yang tepat untuk mengetahui ataupun mendalami sistem irigasi dan pertanian di Bali. Museum Subak memang sudah sepatutnya dilestarikan. Museum ini banyak sekali menyimpan aset budaya yang sungguh tak akan ternilai harganya. Maka, sewajarnya jika eksistensi dan keberadaan museum ini dijaga dan dilestarikan dengan segenap kemampuan supaya tak mengalami kepunahan. Museum ini banyak bercerita mengenai kehidupan masyarakat Bali yang terkenal dengan sistem pertaniannya

Rudana Museum
Peliatan Teges Ubud Bali
Museum Rudana adalah sebuah museum seni yang berada di Ubud, Gianyar, Bali dan digunakan untuk memamerkan dan mempromosikan karya seni berupa lukisan dan patung karya seniman Bali. Di antara karya seni yang dipamerkan adalah karya dari I Gusti Nyoman Lempad (almarhum), Nyoman Gunarsa, Made Wianta,seniman Indonesia di luar Bali seperti Affandi (almarhum), Basuki Abdullah (almarhum), Srihadi Soedarsono, Sunaryo Sutono, maupun seniman asing yang tinggal di Bali seperti Antonio Blanco (almarhum), Arie Smit. Museum Rudana didirikan oleh Nyoman Rudana, seorang kolektor lukisan yang juga pemilik galeri seni Rudana Fine Art Gallery dan Genta Fine Art Gallery.


Museum Le Majeur
Jl. Hangtuah Sanur
Lokasinya tepat di samping kiri Bali Beach Hotel. Bangunan museum sebelumnya adalah rumah tinggal Le Majeur bersama istrinya Ni Polok. Keduanya telah tiada. Ada bagian bangunan yang dijadikan tempat penginapan. Rumah Le Mayeur memiliki arsitektur yang penuh nilai-nilai keindahan. Perabotan (interior) nya dirancang sendiri oleh sang pemilik rumah menggabungkan antara seni tradisi dengan pendekatan fungsional misalnya tempat duduk atau meja berukir dan diberi warna merah menyala yang berfungi sebagai tempat penyimpanan barang-barang. Secara umum bangunannya terbuat dari kayu air untuk manci atau minum diperoleh dari sumur gali yang hingga kini masih dipertahankan keberadaannya.
Rumah itu kini menjadi museum Le Mayeur yang dipelihara oleh pemerintah daerah. Museum menyimpan banyak koleksi lukisan Le Mayeur yang kebanyakan berobyek Ni Polok. Ni Polok adalah perempuan Bali yang cantik yang juga menarik perhatian Bung Karno. Alkisah, ketika Bung Karno datang ke rumah itu, Le Majeur tidak begitu suka lantaran cemburu. Nama lengkap Le Mayeur adalah Adrien-Jean Le Mayeur de Merpres (lahir di Brusel, 9 Februari 1880 – meninggal di Ixelles, 31 Mei 1958 pada umur 78 tahun) . dia adalah seorang pelukis dari Belgia. Ia tiba di Singaraja, Bali dengan perahu pada tahun 1932. Lalu ia menetap di Denpasar

Museum Pasifika

BTDC Area Block P Nusa Dua
Museum Pasifika adalah rumah dari koleksi karya seni dari seluruh kawasan Asia Pasifik yang berada di kawasan wisata Nusa Dua, Bali. Misi nya adalah untuk melestarikan aneka ragam kebudayaan atau tradisi dari masyarakat. Terdiri dari 11 pavilun yang diwakili oleh : Indonesia, Italia, Belanda, Indo-Eropa, Exhibition, Indocina, Polinesia, Pasifik, Tapa dan Asia.

Museum Ogoh-Ogoh
Museum ini terletak di sebelah barat Pura Taman Ayun, Mengwi, Badung berdekatan dengan Museum Yadnya.
Bermacam macam ogoh ogoh sudah menjadi koleksi museum ini. Ada beberapa ogoh-ogoh baik berupa raksasa maupun para dewa dan bhuta kala dengan tinggi rata2 3 - 5 meter. Musium ini juga menyajikan cerita-cerita menarik tiap ogoh ogoh dengan nuansa magis anda akan mendapat pengalaman menarik saat mengunjungi musium ini.




Artikel Lain :