Ada kerisnya seharga Rp 1,6 miliar. Keris-keris yang dimilikinya punya khasiat macam-macam, dari kebal rambut dipotong hingga urusan ranjang. Namun menurut KBO Sekretariat Nasional Keris Indonesia, Edi Kadhim, kesaktian keris Djoko tersebut tergantung kepada gurunya.
"Tetapi kesaktian itu tergantung kepada guru spiritualnya. Guru itu yang membuat keris Djoko berkhasiat. Kalau dilihat dari ciri-cirinya, Djoko berguru di Banten dan Jawa Barat," ujar Edi saat dihubungi merdeka.com, Rabu (17/7).
Jika rambut Djoko tak mampu dipotong saat memegang keris, Edi menyuruh hakim untuk membuktikannya. "Coba saja potong waktu Djoko pegang keris di pengadilan, pasti bisa kok," jelas dia.
Djoko mengakui, beberapa keris ada yang diberikan orang. Tetapi, dia juga berburu keris buat memuaskan hobinya mengoleksi benda bertuah itu. Menurut Djoko, tidak semua keris cocok di tangan pemiliknya. Bahkan kadang ada yang membawa kesialan bagi pemiliknya.
"Tangan cocok atau tidak itu memang ada. Kadang ada orang yang kalau punya keris itu bawaannya marah terus. Ada lagi yang memang cocok karena tangannya dingin. Kadang-kadang ada orang datang ke saya memberi keris, kadang saya cari," ujar Djoko santai.
Dalam persidangan Irjen Djoko Susilo juga ditemukan fakta yang mengejutkan, selain diketahui Djoko punya kebiasaan memandikan keris pada waktu Malam 1 Suro rupanya dia pernah membeli beberapa keris yang harganya sangat tinggi.
Jumlah keris-keris tersebut pun tidak main-main, jumlahnya hingga mencapai ratusan. Hal tersebut disampaikan saksi Indrajaya Februardi, yang sempat pernah merawat beberapa keris pusaka milik Djoko.
"Totalnya saya lupa. Mungkin lebih dari 200 buah," kata Indra saat bersaksi dalam sidang Djoko Susilo, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Selasa (16/7).
Menurut mantan anggota Kodam Brawijaya itu, Djoko memang sering membeli keris pusaka kepada dia. Tetapi, kebanyakan koleksi keris Djoko dititipkan di rumahnya.
Indra mengatakan, buat pembelian beberapa keris, Djoko membayarnya dengan sebuah rumah.
"Rumah itu di Pesona Khayangan, Depok, Jawa Barat. Harganya sekitar Rp 1,6 miliar Pak," ujar Indra dengan dialek Jawa kental.
Irjen Djoko Susilo ternyata juga rajin mengkoleksi keris pusaka. Hal tersebut diungkapkan di dalam persidangan oleh saksi Indrajaya Februardi, yang pernah merawat beberapa keris pusaka milik Djoko.
Indra mengatakan, penyidik pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pernah mendatangi rumahnya untuk menyita beberapa keris tersebut. Menurutnya, dia mempersilakan para penyidik menyita keris pusaka itu.
"Saya bilang ke penyidik silakan saja kalau mau menyita. Tapi saya enggak ikut-ikutan. Tapi akhirnya nggak jadi diambil," kata Indra di Pengadilan Tindak Pidana dan Korupsi (Tipikor), Jakarta, Selasa (16/7).
Selain itu Indra menambahkan, Djoko diketahui sejak dulu memiliki ritual memandikan keris pusaka setiap Malam 1 Suro. Namun, gaya penyampaian Indra yang kadang berbelit justru mengundang tawa majelis hakim, jaksa, pengunjung sidang. Bahkan, Djoko pun terlihat tidak mampu menahan tawa mendengar kesaksian Indra.
"Tapi waktu itu saya lupa memandikan. Akhirnya pak Djoko keburu kena masalah," ucap Indra sambil disambut tawa pengunjung sidang.
Pengakuan unik ini meluncur dari saksi lisan bernama Himawan didalam persidangan Irjen Djoko Susilo yang digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Selasa (16/7). Menurut kesaksiannya, Djoko diketahui juga gemar mencari tempat-tempat keramat untuk bersemedi dan mencari rumah antik.
"Dia(Djoko Susilo) juga senang mengkoleksi keris pusaka (wesi aji). Pak Djoko juga sering ke tempat keramat. Sering cari kesaktian. Tapi saya nggak suka," kata Himawan.
Selain itu Himawan mengaku mengenal sosok Djoko Susilo semenjak tahun 1990 saat Djoko masih menjabat sebagai Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas. Diketahui juga bahwa Djoko gemar mencari rumah-rumah yang antik.
"Pak Djoko juga suka cari rumah antik," ujar Himawan singkat.
Dalam persidangan, saksi Indrajaya Februardi mengungkapkan jika Djoko memiliki lebih dari 200 keris. Indra juga lah yang ditugaskan oleh suami Dipta Anindita untuk merawat keris-keris itu.
Menurut Indra, keris-keris yang dimiliki oleh mantan gubernur Akpol tersebut tidak sembarangan. Jika sudah memegang salah satu dari keris-keris tersebut, Djoko bisa terlihat kesaktiannya.
"Kalau pegang keris, rambutnya enggak bisa dipotong. Terus kerisnya jadi warna merah delima," kata Indra di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Selasa (16/7).
Ternyata keris koleksi terdakwa kasus dugaan korupsi pengadaan simulator roda dua dan empat di Korlantas Polri 2011 dan pencucian uang, Djoko Susilo berasal dari beragam zaman kerajaan di Indonesia.
Mantan Gubernur Akademi Polisi dan Lembaga Pendidikan Kepolisian itu mengatakan tiap keris memiliki khasiat masing-masing.
"Keris itu macam-macam. Setiap kerajaan punya kelebihan. Tapi saya enggak hafal soal sejarahnya. Itu harus tanya ke ahlinya," kata Djoko saat berbincang santai dengan beberapa wartawan usai sidang, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Selasa (16/7).
Djoko mengakui, beberapa keris ada yang diberikan orang. Tetapi, dia juga berburu keris buat memuaskan hobinya mengoleksi benda bertuah itu.
Menurut Djoko, tidak semua keris cocok di tangan pemiliknya. Bahkan kadang ada yang membawa kesialan bagi pemiliknya.
"Tangan cocok atau tidak itu memang ada. Kadang ada orang yang kalau punya keris itu bawaannya marah terus. Ada lagi yang memang cocok karena tangannya dingin. Kadang-kadang ada orang datang ke saya memberi keris, kadang saya cari," ujar Djoko santai.
Ini pengakuan jujur dari terdakwa kasus dugaan korupsi pengadaan simulator roda dua dan empat di Korlantas Polri 2011 dan pencucian uang, Djoko Susilo, soal khasiat keris pusakanya buat kehidupan sehari-hari.
Bahkan menurut mantan Kepala Korps Lalu Lintas Polri itu, salah satu keris koleksinya mampu membuat pria manapun tokcer dalam urusan hubungan intim.
Awalnya, usai sidang, beberapa pewarta penasaran soal tuah keris pusaka (wesiaji) milik Djoko Susilo. Mereka bertanya apa saja manfaat azimat itu buat Djoko.
"Ya fungsinya beda-beda. Ada yang buat wibawa, bahkan buat 'itu'-nya berdiri (maaf-ereksi)," kata Djoko kepada beberapa wartawan usai sidang, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Selasa (16/7).
Sontak jawaban itu membuat para pewarta itu tertawa hingga cekikikan. Bahkan, Djoko beserta pengawal tahanan KPK pun sempat tersenyum.
"Ya kalau enggak gitu, enggak bisa tiga kan (maksudnya beristri tiga)," sambung Djoko.
Istri Muda Djoko Susilo |
Lagi-lagi jawaban Djoko itu mengundang gelak tawa. Bahkan, dua pengacaranya, Juniver Girsang dan Teuku Nasrullah, ikut-ikutan tertawa.
Tak hanya itu, Djoko pun terlihat bisa tertawa lepas bersama-sama saat itu juga. Jarang-jarang Djoko bisa seperti itu, karena saban sidang, raut wajahnya selalu tegang.
Kendati demikian, Djoko enggan membeberkan kesaktian keris-kerisnya. Menurut dia, keris dibuat dari setiap masa kerajaan punya manfaat berbeda. "Itu rahasia lah," ujar Djoko sambil tersenyum.
Saat ditanya soal harga seluruh keris itu, Djoko pun menyembunyikannya. Tetapi, dia mempersilakan jika para wartawan ingin melihat koleksi pusaka itu. "Kalau mau lihat ayo. Tapi izin dulu sama pengawal tahanan," ujarnya.
Terdakwa kasus dugaan korupsi pengadaan simulator roda dua dan empat di Korlantas Polri 2011 dan pencucian uang, Djoko Susilo, mengakui perjodohannya dengan tiga perempuan, Suratmi, Mahdiana, dan Dipta Anindita, dibantu oleh pengaruh keris sakti.
Mantan Gubernur Akademi Polisi itu pun tak malu-malu mengungkapnya usai sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, malam hari ini.
"Ya kalau enggak gitu, enggak bisa tiga kan (maksudnya beristri tiga)," kata Djoko kepada beberapa wartawan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Selasa (16/7).
Bahkan menurut Djoko, salah satu keris koleksinya mampu membuat pria manapun tokcer dalam urusan hubungan intim.
"Ya fungsinya beda-beda. Ada yang buat wibawa, bahkan buat 'itu'-nya berdiri (maaf-ereksi)," lanjut Djoko.
Kendati demikian, Djoko enggan membeberkan kesaktian keris-kerisnya. Menurut dia, keris dibuat dari setiap masa kerajaan punya manfaat berbeda. "Itu rahasia lah," ujar Djoko sambil tersenyum.
Saat ditanya soal harga seluruh keris itu, Djoko pun menyembunyikannya. Tetapi, dia mempersilakan jika para wartawan ingin melihat koleksi pusaka itu. "Kalau mau lihat ayo. Tapi izin dulu sama pengawal tahanan," lanjut Djoko.
Terdakwa kasus dugaan korupsi pengadaan simulator roda dua dan empat di Korlantas Polri 2011 dan pencucian uang, Djoko Susilo, mengakui keris itu adalah seni. Buat dia, jika sudah bicara seni kadang bisa tak ternilai harganya.
"Keris itu sama dengan seni. Kalau lukisan, buat yang senang seni, ada artinya. Koleksi keris juga sama saja," kata Djoko kepada beberapa wartawan usai sidang, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Selasa (16/7).
Djoko lantas bercerita, saat dia menjabat sebagai Gubernur Akademi Polisi, di ruang kerjanya ada dua buah keris berlapis emas terletak di belakang meja. Menurut dia, siapapun gubernurnya, dua keris itu tetap bercokol di tempatnya.
"Waktu saya jadi Gubernur Akpol, di belakang meja kerja saya ada dua keris berdiri dilapis emas. Siapapun gubernurnya, keris itu tetap di situ. Meskipun cuma pajangan," ujar Djoko.
Cerita Djoko Susilo itu pun terdengar seperti praktik klenik. Tetapi, dia tidak menampik hal itu merupakan hobinya sejak lama. Bahkan, sampai saat ini, koleksi kerisnya mencapai lebih dari 200 buah.
"Kalau mau lihat ayo..!! Tapi izin dulu sama pengawal tahanan," terangnya
Sumber : Merdeka.com