Selasa, 30 Juli 2013


Jahe tidak hanya digunakan sebagai sayur atau bumbu, namun juga sebagai obat. Menurut pengobatan Tiongkok, jahe dapat memasuki saluran energi paru-paru, limpa, dan perut.


Menurut para peneliti farmakologis, jahe mencegah penuaan dan menahan oksidasi, dapat merangsang sekresi getah lambung, dan meningkatkan fungsi pencernaan. Semua itu dikeluarkan oleh ginjal, maka bagi mereka yang menderita penyakit ginjal tidak diperkenankan menggunakannya.

Jahe memiliki rasa yang pedas dan biasanya digunakan untuk menghilangkan demam, dahak, dan batuk. Jahe digunakan untuk merawat penyakit berkarakter dingin dan tidak dianjurkan untuk penyakit yang berkarakter hangat.

Dalam dunia pengobatan Tiongkok kuno, makanan yang berbeda memiliki karakter temperatur yang berbeda. Temperatur makanan sebagian menentukan efeknya terhadap tubuh.

Intinya adalah mengembalikan keseimbangan tubuh. Jadi, jika suatu penyakit di diagnosa berkarakter dingin, seperti batuk atau hidung meler, semestinya diseimbangkan dengan makanan yang berkarakter lebih hangat, seperti jahe dan sup shallot.

Sebaliknya, jika penyakit berkarakter panas, seperti sakit tenggorokan, tenggorokan kering, dan keringat dingin, sebaiknya mengonsumsi makanan yang lebih dingin, seperti pisang, ketimun, tofu, dan sebagainya.

Rebusan gula merah dengan jahe kemudian diminum selagi panas, merupakan cara efektif untuk melawan dingin.

oleh masyarakat kita, lazim dimanfaatkan sebagai bumbu makanan dan obat tradisional. Tanaman rempah ini juga yang banyak diperdagangkan sebagai bahan industri obat-obatan, kosmetik, dan minuman.
Jahe memang memiliki segudang manfaat kesehatan. Apa saja? Berikut di antaranya, seperti disusun dari magforwomen.

1. Meringankan Pencernaan

Usai jamuan/ makan besar, perut kerap kali terasa begah karena kekenyangan. Pilihlah minuman jahe hangat; karena jahe membantu proses pencernaan makanan. Jahe juga berfungsi membersihkan usus besar, meningkatkan produksi cairan pencernaan dan memudahkan buang air besar.

2. Mengobati masuk angin dan batuk

Sifat antivirus, antijamur dan antitoksin jahe membantu mengobati batuk dan masuk angin. Jahe juga bermanfaat dalam mencegah dan mengobati flu kala dingin musim hujan.

3. Meredakan sakit perut

Jahe merupakan obat mujarab bagi penderita sakit perut, seperti diare. Sebab jahe bersifat analgesik dan menenangkan.

4. Mencegah beberapa jenis kanker

Dari khasiat harian, jahe yang diekstrak juga ampuh menghambat pertumbuhan berbagai jenis sel kanker.
Seperti mencegah sembelit terkait kanker, merangsang enzim pencegah kanker prostat, dan mencegah pertumbuhan kanker usus besar. Ekstrak jahe juga terbukti menghentikan penyebaran sel-sel kanker kulit, paru-paru, ginjal, dan pankreas.

5. Meredakan bengkak dan rasa perih
Sari jahe, dalam dunia medis, disertakan dalam obat penghilang rasa sakit, luka dan infeksi. Jahe juga memiliki sifat anti-inflamasi hingga efektif mengurangi rasa sakit rematik.

6. Menyembuhkan migrain

Studi menunjukkan bahwa jahe dapat menghentikan prostaglandin, faktor penyebab rasa sakit pada kepala. Dengan demikian, jahe mengurangi migrain atau sakit kepala sebelah.

7. Mencegah siklus menstruasi tak teratur

Jahe memberi manfaat keteraturan siklus menstruasi bagi wanita. Di China misalnya, jahe dan gula merah yang dicampurkan dalam teh banyak dikonsumsi untuk mengurangi kram saat datang bulan.

8. Mengobati morning sickness

Rasa mual, perut kembung dan ingin muntah di pagi hari, termasuk pada wanita hamil, dapat disembuhkan dengan ramuan jahe.

9. Mencegah sakit gigi

Nyeri gusi dan sakit gigi ternyata juga bisa dicegah dengan kebiasaan minum air jahe. Ini karena jahe memiliki sifat antijamur dan antibakteri.

10. Menurunkan kadar kolesterol

Manfaat lain, yakni jahe terbukti berkhasiat menurunkan kadar kolesterol, selain bersifat membersihkan darah. Dengan demikian serangan jantung dan pembekuan darah dapat dicegah.

Jadi, tertarikkah Anda menyertakan jahe dalam diet Anda.




Artikel Lain :