Senin, 05 Agustus 2013

Turut Berduka Cita
Sisca Yofie seorang pegawai finance di Bandung. Dengan alamat facebook https://www.facebook.com/franceisca.yofie yang dibunuh secara sadis oleh 2 pembunuh bayaran mengendari motor Suzuki Satria R dengan cara menjambak rambut Sisca Yovie sesaat dia turun dari mobil Livina X-Gear hendak membuka pintu rumah kostnya di jalan Setra Indah Utara Bandung, lalu menyeretnya di jalanan sejauh 500 meter dan membacoknya di kepala sebanyak 3 kali.

Kasus pembunuhan sadis yang menimpa Sisca Yofie menggegerkan warga Kota Kembang Bandung. Wanita 30 tahun itu tewas di seret dari motor dan dibacok di bagian kepala di saat warga Bandung sedang berbuka puasa.

"Informasi sementara memang korban ini diseret dan dibacok pelaku. Luka ada di kepala," ujar Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Sutarno, Selasa (6/8).

Dari hasil olah TKP, Sisca awalnya sudah sampai di depan rumah kos nya di Jalan Setra Indah Utara, Bandung. Namun saat akan memasukkan mobilnya, Sisca diduga dibawa atau diculik pelaku yang menggunakan sepeda motor.

Seorang saksi mata, tiba-tiba melihat sepeda motor pelaku melintas kencang di Jalan Cipedes Tengah sambil menyeret boneka, sekitar 500 meter dari rumah kos Sisca. Namun ternyata yang diseret itu bukan boneka, melainkan orang yaitu Sisca. Sisca saat itu juga sempat menjerit minta tolong.

Kedua pelaku tidak dikenali oleh saksi karena menggunakan helm full face. Pelaku yang dibonceng menjambak rambut Sisca dan menyeretnya dengan kecepatan tinggi.

Sejumlah warga lalu berusaha mengejar dan mendapati Sisca dalam kondisi bersimbah darah di Jalan Cipedes Tengah. Saat itu Sisca juga mengalami luka bacok yang serius di kepala.

"Saat itu kondisinya sudah sangat kritis, dengan luka di sekujur tubuhnya," ujar Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP Trunoyudho yang enggan menyebut siapa saksi yang dia maksud.

Sisca segera dilarikan ke rumah sakit, namun di tengah perjalanan nyawanya tidak tertolong. Jasad Sisca pun dibawa ke kamar mayat Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

Selanjutnya polisi melakukan olah tempat kejadian perkara. Polisi pun memastikan mobil Sisca masih berada di tempat indekos.

"Masih kita selidiki kasus ini," imbuhnya.
semoga Pelaku dan Otak Pelaku
 segera Tertangkap

Polisi hingga saat ini masih menyelidiki kasus yang menggemparkan warga Bandung, yakni pembunuhan sadis terhadap Sisca Yofie. Wanita berusia 30 tahun itu tewas diseret dengan motor. Tidak itu saja, pelaku juga membacok kepala Sisca hingga tiga kali.

Berikut kronologi kejadian sadis yang terjadi sesaat setelah warga Kota Kembang sedang berbuka puasa itu seperti yang disampaikan Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP Trunoyudho kepada merdeka.com.

Pukul 18.15 WIB

Sisca tiba di tempat indekosnya di Jalan Setra Indah Utara. Sisca lalu hendak memarkirkan mobil dinasnya di gerbang depan luar rumah. Sisca lalu turun dari mobil membuka gembok gerbang untuk memasukkan mobilnya.

"Kemungkinan pelaku datang saat itu dengan menggunakan sepeda motor. Pelaku mungkin membawa paksa Sisca yang waktu itu masih berada di depan luar gerbang. Mobilnya sendiri masih berada di depan gerbang," ujar Trunoyudho.

Pukul 18.30 WIB

Beberapa saat kemudian, anak pemilik rumah, Rudi (40) melihat mobil Sisca masih berada di depan luar gerbang. Saat itu mobil Sisca mesin dan lampu masih menyala. Sementara itu Sisca tidak dia temukan di sekitar rumahnya.

"Setelah mencari tidak ketemu, Rudi lalu inisiatif memasukkan mobil ke dalam rumahnya," terangnya. Sampai saat itu keberadaan Sisca belum diketahui.


Pukul 18.40 WIB

Seorang saksi mata, melihat sepeda motor pelaku melintas kencang di Jalan Cipedes Tengah sambil menyeret boneka, sekitar 500 meter dari rumah kos Sisca. Namun ternyata yang diseret itu bukan boneka, melainkan orang yaitu Sisca. Sisca saat itu juga sempat menjerit minta tolong.

Kedua pelaku tidak dikenali oleh saksi karena menggunakan helm full face. Pelaku yang dibonceng menjambak rambut Sisca dan menyeretnya dengan kecepatan tinggi.

Sejumlah warga lalu berusaha mengejar dan mendapati Sisca dalam kondisi bersimbah darah di Jalan Cipedes Tengah. Saat itu Sisca juga mengalami luka bacok yang serius di kepala.

"Saat itu kondisinya sudah sangat kritis, dengan luka di sekujur tubuhnya," ujar Trunoyudho yang enggan menyebut siapa saksi yang dia maksud.

Pukul 18.50 WIB

Sisca segera dilarikan ke rumah sakit, namun di tengah perjalanan nyawanya tidak tertolong. Jasad Sisca pun dibawa ke kamar mayat Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

Selanjutnya polisi melakukan olah tempat kejadian perkara. Polisi pun memastikan mobil Sisca masih berada di tempat indekos.

"Masih kita selidiki kasus ini," imbuhnya.
Aksi sadis dua pelaku bermotor terhadap Sisca Yofie di Jalan Cipedes Tengah Bandung, sekitar pukul 18.00, Senin 5 Agustus 2013 terekam dua kamera closed circuit television. Kamera itu dipasang di atas pagar dan pintu dua rumah di bagian tengah Cipedes Tengah.

Dalam rekaman CCTV yang diunduh petugas, terekam dua sepeda motor melintas cepat ke arah lokasi. Pada sepeda motor kedua, tampak motor yang ditumpangi melintas cepat sambil menyeret satu sosok manusia. Tangan kiri penumpang di belakang menarik rambut korban. Kondisi jalan di kawasan ini rusak dan berbopeng.

"Sosok pelaku sedang menyeret korban pakai sepeda motor melintas cepat memang terekam CCTV ini. Tapi karena waktu sudah gelap sosok pelaku dan nomor sepeda motor nggak kelihatan jelas. Waktu melintas terekam pukul 18.14 (waktu CCTV terkait),"ujar Kepala Polsek Sukajadi Ajun Komisaris Sumi di Cipedes Tengah, Selasa 6 Agustus 2013.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Bandung Ajun Komisaris Besar Trunoyudo Wisnu mengatakan, dua rekaman aksi pelaku tersebut barulah dua serpih bukti dan petunjuk pencarian para pembunuh. "Itu baru rangkaian kecil, dari rangkaian fakta dan petunjuk yang sedang kami kumpulkan,"ujar dia usai memeriksa temuan rekaman tersebut di Cipedes.

Wisnu enggan berandai-andai ihwal kelompok dan kedekatan para pelaku dengan korban. Begitupun soal dugaan motif para pelaku. "Belum bisa menduga, karena belum cukup petunjuk. Yang penting kan pengumpulan alat bukti petunjuk dulu. Baru seperti puzzzle, temuan-temuan itu nanti kita rangkaui dan analisis untuk menemukan pelaku dan motifnya,"kata dia.

Sumber : Merdeka & Facebook





Artikel Lain :